Peserta TdI menunjukkan laju yang super kencang pada etape kedua, Jumat (26/1/2018). Statistik mencatatkan kecepatan rata-rata 90 peserta dalam jarak 117,5 km mencapai 48,86 km per jam. Juara etape, Abdul Gani, bahkan sempat membuat catatan tercepat 75 km per jam.
Tingginya kecepatan para pebalap berisiko tinggi. Dua kali kecelakaan terjadi. Empat pebalap pun dinyatakan tak bisa melanjutkan perlombaan setelah mereka dinilai tak memenuhi limit waktu usai terjatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pebalap Bertumbangan di Etape 'Neraka' |
Dua pebalap, Erik dan Sofian, di antaranya. Mereka berbenturan di kilometer ketiga menjelang garis finis. Erik bahkan terpelanting hingga ke dalam parit di tepi jalan. Bajunya robek menembus kulit. Sepedanya penyok.
Luka Sofian lebih ringan. Dia terluka di bagian lutut.
"Awalnya berniat menghindari pebalap lain yang ada di sebelah kiri agar tidak crash. Tapi, saya justru terpelanting ke kanan karena ada lubang," kata Erik saat mendapatkan perawatan dari tim medis di atas ambulans usai perlombaan.
Menurut manajer Timnas Malaysia, Firdaus Arsyad, Sofian mengalami kecelakan pada tikungan tajam. Di arena itu, dia tak melihat ada petugas yang berjaga-jaga.
"Secara resmi dia tak bisa melanjutkan perlombaan karena time limit karena mekanikal problem. Saya berharap kecelakaan itu tak muncul lagi besok," kata Firdaus.
(fem/mfi)











































