Di wisma atlet Kemayoran, asupan gizi para atlet dipenuhi di dining hall. Lokasinya ada di tower 2 wisma atlet. Di tempat inilah, seluruh atlet dari berbagai negara bertemu dan menyantap makanan.
Dalam sehari, atlet punya waktu makan sebanyak tiga kali: pagi dimulai pukul 05.00 WIB hingga 10.00 WIB, kemudian jam makan siang dipatok dari pukul 11.00 hingga 15.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memuaskan selera makan para atlet yang datang dari bermacam-macam negara, menu yang disediakan pun beragam. Pihak wisma atlet memercayakan makanan kepada tiga juru masak terbaik dan didampingi satu konsultan makanan dan gizi.
"Menunya itu macam-macam ya, ada makanan dari ASEAN, western, India atau ketimur-tengahan ya. Kami juga memperkenalkan masakan khas Indonesia seperti nasi goreng dan rendang," ujar Tjahrial Yooky, Vice Director Catering Depatment Wisma Atlet, Jumat (9/2/2018).
Untuk menu tiap harinya, juru masak juga dituntut untuk menyediakan makanan yang bervariasi agar atlet tidak bosan.
"Kami juga mempelajari makanan mereka, kalau makanan Arab seperti apa, India seperti apa. Kami harus pintar-pintar mengaturnya. Misalnya juga kami sediakan nasi goreng rasanya juga kami sesuaikan tidak terlalu spicy," sambung Tjahrial.
Dalam mempersiapkan makanan, dikerahkan 180 orang yang membantu para juru masak berada di dapur. Ada pula 80 volunteer khusus di dining hall tersebut, dengan sistem shift setiap harinya.
"Jadi tempat ini buka 20 jam ya, kalau misalnya atlet mau makan minum, snack, boleh. Tapi kalau makanan berat di tiga waktu tadi, pagi, siang dan malam. Selalu ada pergantian menu makanan," katanya. (ads/raw)