Lintasan untuk Lompat Galah di SUGBK Terlalu Pendek

Test Event Asian Games

Lintasan untuk Lompat Galah di SUGBK Terlalu Pendek

Randy Prasatya - Sport
Selasa, 13 Feb 2018 19:40 WIB
Idan Fauzan Richsan meraih emas dari lompat galah di test event Asian Games 2018. (Grandyos Zafna/detikSport)
Jakarta - Arena untuk lompat galah pada cabang olahraga atletik di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dinilai tak ideal. Lintasan ancang-ancang untuk lompat galah terlalu pendek.

Atlet lompat galah, Idan Fauzan Richsan, menyelesaikan persaingan lompat galah dalam test event Asian Games 2018, Selasa (13/2) dengan meraih medali emas. Dalam penampilannya di SUGBK, atlet 18 itu mencatatkan lompatan tertinggi 4,90 meter.

Sementara itu, Teuku Tegar Abadi meraih medali perak setelah mencatatkan lompatan tertinggi 4,70 meter. Medali perunggu direbut oleh Dedi Irawan setelah melompat setinggi 4,50 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di momen test event ini, Sainih selaku pelatih lompat galah menegaskan bahwa pencapaian hasil bukan target utama. Dirinya dan para atlet cuma sekadar untuk menjajal arena pertandingan.

Sainih menilai arena lompat galah masih kurang ideal. Masalah panjang jarak untuk berlari masih terlalu pendek, sebab dalam olahraga lompat galah biasanya atlet menggunakan awalan langkah sebanyak 20 sampai 22. Kali ini, atlet cuma bisa menggunakan awalan sebanyak 14 langkah.

"Untuk lapangannya sih sebetulnya sudah bagus. Cuma panjang arena masih kurang panjang," kata Sainih dalam konferensi pers di SUGBK.

"Kami tadi cuma bisa pakai awalan 14 langkah. Itu juga sangat pas-pasan. Biasanya atlet-atlet sudah pakai awalan 20 langkah atau 22 langkah. Tapi di sini tidak memungkinkan," dia menambahkan.

Dalam test event untuk lompat galah, seluruh atlet yang ikut ambil bagian seluruhnya berasal dari Indonesia. Tak ada atlet luar negeri yang ikut menjajal arena.


(ran/fem)

Hide Ads