Tinjau Pelatnas Asian Games, Menpora Dapat Keluhan Tempat Latihan

Tinjau Pelatnas Asian Games, Menpora Dapat Keluhan Tempat Latihan

Mercy Raya - Sport
Selasa, 20 Mar 2018 15:33 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meninjau enam lokasi pelatnas cabang olahraga Asian Games 2018. Dalam kesempatan itu, ia juga menerima keluhan langsung.

Tinjauan itu dilakukan hari Selasa (20/3/2018) mulai pukul 08.00 WIB, dimulai dari soft tenis, panahan, menembak, lalu jujitsu, bridge, dan sepatu roda. Menpora didampingi Ketua Umum KONI Tono Suratman dan dua wakilnya, K. Inugroho dan Ekawahyu Kasih.


"Tadi kita sudah melihat secara langsung bagaimana atlet kita dari soft tenis, panahan, menembak, dan beberapa cabor lainnya yang akan dikunjungi. Kita lihat semangat atlet, pelatih, manajer, dan pimpinan cabor menyiapkan diri songsong Asian Games," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini harus menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia bahwa mereka sedang berlatih dengan sangat baik, doa dan dukungan masyarakat tentu amat sangat penting bagi keteguhan hati mereka. Saya sempat tanya satu-satu atletnya 'siapa yang menjadi musuh terbesar kalian?'. Jawaban mereka adalah 'diri sendiri'."

"Itu artinya kita tidak bisa hanya melihat negara-negara lain, tapi mereka akan memberikan yang terbaik tentu ada beberapa evaluasi yang saya dengar," tuturnya.

Menpora menerima keluhan dari sejumlah atlet. Dari panahan, misalnya, yang mengeluhkan soal lokasi latihan. Menurut penuturan manajer tim pelatnas panahan Freddy Rosandi, mereka masih harus membayar untuk penggunaan tempat latihan di Lapangan Panahan GBK.


"Soal keluhan tempat latihan dari panahan saya akan minta Bapak Mulyana (Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora) dan KONI untuk berkoordinaasi dengan pengelola GBK agar diberikan keleluasaan latihan dan gratis bagi pelatnas kita," kata Menpora.

"Saat ini, GBK sudah komitmen asal ada rekomendasi dari saya. Jadi kepada cabor tolong yang belum mengajukan pemakaian tempat latihan seperti panahan, segera ajukan. Jika tidak gratis saya akan komplain ke GBK karena ada aturannya. Ya, ini evaluasi kami sementara ini."

"Kepada KONI, saya minta agar ikut membantu dan mengevaluasi secara detail kebutuhan atlet dan suasana kepelatihan kita. Apakah masseur, ahli gizi, kemudian strenght and conditioning, semua harus di cek satu-satu," ucap Imam.




(mcy/krs)

Hide Ads