Rapat ini digelar di Jayapura, 21-23 Maret. Selain KONI Pusat, acara ini diikuti 46 technical delegate (TD) dari cabang olahraga serta Panitia Besar PON Papua.
Pertemuan ini merupakan bagian dari tugas KONI Pusat sebagai pengawas dan pengarah PON. Dalam rapat ini dibahas soal rancangan bidang pertandingan, meliputi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk panitia pelaksana (panpel), peralatan, serta venues dan agenda pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Waktu yang tersisa tinggal 2,5 tahun. Selain venue pertandingan, beberapa aspek perlu menjadi perhatian," ujar Tono Suratman dalam rilis kepada detikSport, Kamis (22/3/2018)
Turut hadir menemani Tono adalah Ketua Tim Pengawas dan Pengarah PON Papua Mayjen TNI (Pur) Suwarno. Dalam kesempatan sama, Suwarno meminta TD dari 46 cabor memaksimalkan pertemuan ini untuk berkoordinasi Pemprov dan PB PON di Papua.
Tujuannya untuk menuntaskan segala kebutuhan demi kelancaran penyelenggaraan.
"Bukan hanya soal jumlah atlet dan ofisial, tapi peralatan, kebutuhan venues berikut sarana pendukung. Harapan kami, kebutuhan Panitia Bidang Pertandingan sebagai salah satu penjuru bidang-bidang lain menjadi dasar pemerintah provinsi untuk menyusun anggaran Penyelenggaraan PON," papar Suwarno.
Sementara itu Pjs Gubernur Papua, Mayjen TNI Sudarmo, mengingatkan adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2017 tentang PON Papua. Penerbitan payung hukum ini didasarkan pada pentingnya PON 2020 hingga diperlukan dukungan demi kelancaran serta kesuksesan pesta olahraga ini.
"Kebanggaan yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat melalui KONI, harus bisa diwujudkan dan dikoordinasikan secara bersama-sama. Ini karena PON bukan hanya menjadi tanggung jawab KONI Pusat atau Pemprov Papua, tapi seluruh bangsa Indonesia," tutur Sudarmo.
![]() |
Kadispora Provinsi Papua yang juga Ketua Bidang Pertandingan PB PON, Yusuf Yanbe Yabdi, menekankan pentingnya penerapan dari hasil pertemuan ini.
"Rapat koordinasi dengan TD akan menjadi dasar langkah yang akan diambil berikutnya dalam menyusun anggaran dan persiapan," ucap Yusuf.
![]() |
Selain rapat koordinasi, KONI Pusat, TD, dan PB PON melakukan peninjauan ke beberapa lokasi venue. Salah satunya adalah stadion utama yang sedang dibangun di Kampung Harapan untuk sepakbola dan atletik.
Venue akuatik dan senam juga akan dibangun di area stadion utama yang juga dipakai untuk pembukaan serta penutupan PON.
"Targetnya selesai Desember 2018. Pekerjaan saat ini sudah mencapai 48 persen, atau lebih cepat tiga persen dari target awal pembangunan," kata Suwarno.
(mrp/din)