Hal itu diungkapkan Menpora usai membuka Liga Santri Nusantara 2018 Sub Regional Lampung 1, Jumat (13/4/2018). Imam menyempatkan diri mengunjungi pantai Labuan Jukung, di dekat kawasan Krui.
Di sana, sejumlah peselancar muda tengah melakukan latihan surfing. Beberapa di antaranya, merupakan peserta dari Kejuaraan Surfing Internasional Krui Pro 2018, di Tanjung Setia, Pesisir Barat, pada 15 sampai 20 April.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah fasilitas pasti bisa, asal kita gotong royong. Tapi lebih dari itu kami ingin Krui menjadi wisata surfing dunia. Ibaratkan mereka sebelum meninggalkan dunia ini harus berkunjung ke Krui," ujar dia menambahkan.
"Krui itu seperti emas 24 karat yang harus dikunjungi," ucapnya.
![]() |
Dia pun berharap Krui bisa terus diekspos keberadaannya agar wisata asing semakin mengenalnya.
"Pantai Krui ini harus diekspose sedemikian rupa agar menjadi destinasi wisata. Terutama untuk sportourism. Kita tahu di belahan bumi mana pun untuk mengangkat keterkenalan daerah itu lewat olahraga. Nah, olahraga yang terkenal di Krui ini surfing," kata Imam.
"Indonesia ini negara maritim terbesar, jika kemudian Krui ini dipromosikan dan diresmikan sebagai destinasi resmi nasional saya kira akan banyak berubah soal akses, kenyamanan, serta fasilitas pendukung lainnya. Makanya saya harap Kementerian Pariwisata bisa hadir di sini," ujar dia.
Krui merupakan ibukota Kabupaten Pesisir Barat, yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Barat.
Sebagai daerah pesisir, Krui memiliki potensi pariwisata yang cukup besar terutama wisata pantainya. Dalam pantauan detikSport, pantai-pantai di kawasan tersebut memiliki air yang cukup jernih, juga ombak-ombak yang cukup cantik membelah lautan. Dari pantai yang ada beberapa di antaranya cukup banyak didatangi turis-turis asing.
(mcy/rin)