Pekan lalu, Presiden RI Joko Widodo menyuarakan soal lemahnya promosi Asian Games dalam rapat terbatas terkati perkembangan event olahraga itu di Istana Bogor. Dia memanggil beberapa pihak terkait termasuk INASGOC selaku panitia penyelenggara.
"Di sisi promosi, untuk Asian Games ini baik di media-media lokal maupun internasional saya lihat belum ada pergerakan yang sangat signifikan. Oleh sebab itu, saya minta ini betul-betul diperhatikan," begitu ucap Jokowi kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski venue tempat perhelatan pertandingan terus dikebut pengerjaan serta renovasinya, Asian Games diakui masih kurang gaungnya di mana banyak warga DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan yang masih belum tahu kapan Asian Games diadakan.
Hal ini tentu disayangkan mengingat ini adalah event besar di kawasan Asia dan Indonesia jadi tuan rumah pertama kalinya sejak pertama kali tahun 1962.
Contoh saja di Bandung dan beberapa daerah di Jawa Barat yang dijadikan tempat perhelatan Asian Games, gaungnya bahkan masih kalah ketimbang kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Ridwan Kamil selaku walikota Bandung pun turut angkat bicara soal masalah ini.
Menurut pria yang juga ikut bertarung di Pilkada Jabar tersebut, pihaknya tidak mendapat informasi yang memadai dari INASGOC terkait hal-hal apa yang harus dilakukan untuk meramaikan Asian Games.
"Mungkin kepala daerahnya kurang debriefing karena gak pernah dipanggil rapat khusus Asian Games oleh tim marketingnya. Saya saja belum pernah sama sekali, cuma diimbau lewat media-media," ujar Ridwan dalam perbincangan dengan detikSport, Jumat (27/4/2018)
"Jadi kritikan dari saya, kalau mau serius, panggil semua kepala daerah, rapatkan, jelaskan, apa strategi brandingnya, nanti pulang ke daerah kita lakukan. Kok sekarang suruh nerjemahin sendiri kan susah," sambungnya.
"Masukan saya adalah panggil segera kepala daerahnya untuk mem-brandingkan Asian Games supaya lebih booming. Pasti saya bantu nanti, saya mah ahli urusan branding istilahnya," tutup Ridwan.
(mrp/din)