Pada hari Minggu (13/5/2018) ini kota Surabaya digoncang aksi teror bom. Bom meledak di tiga gereja, menewaskan sembilan korban dan 40 orang luka-luka sejauh ini.
"Ya lagi-lagi kami berharap kepada aparat hukum untuk mengusut tuntas menindak tegas siapa pun yang menjadi pelaku atau aktor karena tentu ini tidak dibolehkan dalam konteks apa pun," kata Imam di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Minggu (13/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru beberapa waktu lalu ada aksi lain ketika narapidana teroris di Mako Brimob, Depok bertindak rusuh. Juga ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Hal-hal ini tak ayal menjadi perhatian tersendiri mengingat dalam waktu dekat Indonesia akan menghajat Asian Games 2018, dengan menjamu peserta dari 45 negara.
Sebelum ini Menpora sudah menegaskan kerusuhan di Mako Brimob tak mempengaruhi persiapan Asian Games. Hal serupa ditegaskannya lagi menyusul aksi terorisme di Surabaya, walaupun ia juga berpesan agar panitia Asian Games terus merapatkan barisan.
"Saya kira tidak ada kaitannya dengan Asian Games. Murni mereka sedang berusaha untuk mengacaukan suasana, bikin merusak perdamaian yang sudah dibangun sedemikian rupa," ucapnuya.
"Tapi sekali lagi ini, kami harus optimistis berani menghadapi semua ini. Kami harus bersatu padu untuk menghadapi terorisme ini, sambil kami suport habis aparat hukum untuk bertindak tegas jangan setengah hati menghadapi soal-soal seperti ini."
"Panitia Asian Games juga tentu harus merapatkan barisan dan berkonsultasi terus-menerus, dan berterima kasih kepada Wakapolri, Panglima TNI, Kabin yang berkonsentrasi menyiapkan ini dengan baik," tuturnya.
(ads/krs)