Indonesia akan menggelar Asian Games kurang dari 95 hari lagi. Segala persiapan terus dikebut demi kelancaran kegiatan. Namun, tantangan tuan rumah semakin tinggi setelah ada kejadian bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo pada akhir pekan lalu.
Kendati tidak ada pertandingan yang digelar di lokasi tersebut, langkah-langkah preventif perlu disiapkan untuk mengamankan segala aktivitas yang berkaitan dengan Asian Games. Satu di antaranya kegiatan Torch relay yang akan mengitari 53 kota dengan menempuh jarak total kurang lebih 18 km dari mulai 15 Juli hingga 18 Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keamanan kami akan melibatkan 18 Polda untuk mengawal acara hingga kelar karena sebelum pembukaan akan ada kegiatan pawai obor di beberapa kota. Nah, ini yang akan kami siapkan dengan melibatkan Polri dan TNI sekitar 200 ribu personel," kata Deden Juhara dalam acara Global Asia Forum di Hotel Atlet Century, Senayan, Selasa (15/5/2018).
"Ini harus diamankan karena jangan sampai terjadi kejadian sekecil apapun. Kami juga berharap sinergi kementerian, lembaga, harus hadir untuk ikut mengamankan," tambahnya.
Deden juga membeberkan soal pengamanan ketat yang akan diterapkan saat pembukaan Asian Games berlangsung pada 18 Agustus mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan. Pasalnya, beberapa kepala negara akan hadir dan berangkat dalam satu titik.
"Pengalaman di parade budaya melingkar dari Thamrin, pejabat negara mau hadir mengunakan sirene tapi saya sampaikan saya bilang ini acara pejabat negara jangan diterabas. Akhirnya pejabatnya mengerti dan terimakasih. Itu salah satu contoh. Jadi kita harus beri keteladanan kepada masyarakat," dia menjelaskan.
Deden tak memungkiri akan ada beberapa titik yang menjadi rawan kemacetan pada saat kegiatan berlangsung. Seperti di jalan tol luar kota kilometer 10, 16, 37, dan 47 karena sedang pembangunan proyek MRT, LRT, fly over, dan underpass sehingga menyebabkan tingginya volume alur lalu lintas denan penyempitan jalan.
"Kemudian di jalan tol dalam kota imbasnya juga cukup tinggi. Tentu usulan pemerintah dengan memanfaatkan anak sekolah pada saat pelaksanaan Asian Games, tidak diliburkan tapi diberi penugasan sangat bagus.
"Kemudian langkah utama pengamanan Asian Games 18 yang paling pokok keterpaduan. Jadi melepas ego sektoral antar Polda dan Polres. Jadi tolong dan tunjukkan dunia bahwa indonesia mampu melaksanakan Asian Games dengan lancar," ucapnya. (mcy/din)