Tim nasional angkat besi sempat berencana untuk menggeber pelatnas di China dan Jepang. Tapi, kemudian batal. PB PABBSI ngotot menggeser wacana itu ke Padepokan Angkat Besi Gajah, Lampung.
Sekali lagi, PABBSI mengubah rencana. Eko Yuli Irawan dkk. tetap melakukan training camp di Mess Kwini yang ada di bekas Pasukan Marinir (Pasmar 2) di Jl. Kwini Raya, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Dewi Safitri dan Ambisi di Asian Games 2018
"Pertimbangannya ya kemudahan-kemudahan. Itu saja, tidak ada masalah," ujarnya tanpa merinci.
Purnawirawan perwira tinggi Kops Marinir TNI Angkatan Laut ini juga tak memilih ke China atau Jepang lantaran pertandingan Asian Games digelar di Jakarta. Untuk dapat kondisi yang lebih kondusif dia memilih untuk menetap di Kwini.
"Loh pertandingannya di Indonesia ngapain ke China? Ya toh. Jadi pakai contoh saja. Pertandingannya di Jakarta buat apake China? Ngapain. Itu kan kami kebiasaan kalau tanding harus ke luar negeri mungkin aklimatisasi segala macam. Tapi, kita lupa ini pertandingan di Jakarta buat apa keluar. Pasti akan lebih kondusif di Jakarta. Itu lah pertimbangannya," kata Djoko.
Baca Juga: Angkat Besi Batal Pelatnas ke China, Ini Respons Kemenpora
Perubahan-perubahan program yang dilakukan selama tiga kali dalam waktu tiga bulan memperjelas PABBSI cenderung plin plan dalam menetapkan rancangan kepelatihan yang tepat untuk para atletnya.
Sebab, sebelumnya, pada April lalu, mereka merencanakan para lifternya berlatih di Jepang namun menetapkan Lampung dengan alasan ada sesepuh angkat besi Imron Rosadi, yang juga pemilik padepokan.
"Ya (kemarin pilih Lampung) suasana saja. Kemudian kami minta arahan-arahan suhu Imron dan sebagainya. Dan sudah kami dapat semua di sana kemarin. Tapi, saat ini sudah di mess Kwini saja," dia menjelaskan.
(mcy/fem)