Bersama skuat Timnas polo air putri yang ditangani pelatih dari Serbia Zoran Kontic, Alya harus nyemplung di kolam renang Stadion Akuatik kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta setiap hari. Durasinya bervariasi. Itu masih dikombinasikan dengan latihan fisik di ruang gym.
Alya tak mengeluh sedikitpun. Putri pasangan mantan pemain Timnas sepakbola di SEA Games 1987, Tias Tiano Taufik, dan bekas pemain basket, Septi Susanti, itu selalu berlatih habis-habisan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyadari panggung terbesarnya sudah di depan mata. Bersama Timnas polo air putri, Alya akan tampil di Asian Games 2018. Sebagai tuan rumah.
"Aku harus berupaya sebaik-baiknya di Timnas polo air. Sebab, aku selalu mematok target untuk meraih prestasi setinggi-tingginya," ujar Alya dalam wawancara One on One dengan detikSport.
Target itu bukanlah pekerjaan mudah. Sebab, di level Asia Tenggara, pada SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Timnas polo air putri baru dapat menggenggam medali perunggu.
Baca Juga: Latihan Penuh Menuju Asian Games 2018, Alya Nadira Tetap Puasa
Di Asian Games 2018 nanti, lima negara diprediksi menjadi lawan terberat. Yakni. China, Kazakhstan, dan Jepang, Thailand, dan Hong Kong.
"Pokoknya, aku harus mencapai prestasi setinggi-tingginya di polo air. Dengan bendera Merah Putih ini," ujar Alya.
(fem/fem)