.webp)
Test event Asian Para Games dimulai 27 Juni hingga 3 Juli di Kompleks Gelora Bung Karno.
Parabadminton, menjadi cabang pertama yang dipertandingkan di Istora Senayan menyusul empat cabang olahraga (cabor) lain pada hari berikutnya. Adapun cabor lainnya meliputi paraswimming (Stadion Akuatik), tenis meja (Arena GBK), paratletik (stadion Madya), dan basketball wheelchair (Hall A Senayan).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari berharap test event ini bisa mengajak masyarakat untuk lebih sadar dan peduli soal Asian Para Games. Untuk itu, mereka memobilisasi penonton dari mulai anak sekolah sampai intansi terkait.
"Ini semua cuplikan. Semua kami datangkan dan kami targetkan 2 ribu-an penonton per hari. Tapi untuk hari ini sepertinya lebih, karena anak sekolah saja tadi banyak. Cuma memang kami bagi," kata Oktohari.
"Dan suasana ini yang mungkin banyak orang tidak tahu. Makanya kami ingin maksimalkan supaya bisa menambah gairah dan menambah kesadaran masyarakat terhadap Asian Games ini. Termasuk melibatkan artis untuk datang ke test event ini," ujarnya.
Seperti yang terpantau detikSport hari ini di Istora Senayan, Rabu (27/6/2018), banyak penonton yang bersorak sorai mendukung pebulutangkis disabilitas yang sedang bertanding. Yakni Oddie Kurnia Dwi (Jawa Timur) versus Hafiz Briliansyah (Jawa Barat).
"Wah Jawa Timur mulai turun neh perfomanya, ayo," kelakar pria yang duduk di tribun, kemudian disorak penonton lainnya.
"Ayo semangat sama-sama Jawa," teriak penonton lainnya, kemudian riuh penonton semakin seru di tribun.
Semangat dan dukungan kepada atlet difabel itu ternyata juga turut dirasakan atlet parabadminton Leani Ratri Oktila, saat turun di ganda campuran dengan Hari Susanto.
"Tadi ramai. Harapan kami saat pertandingan (game time) tetap ramai seperti itu lagi dan semangatnya lebih lagi sehingga kami lebih termotivasi," tutur Leani.
(mcy/rin)
