Hal itu dipertegas Direktur Utama PT Pulo Mas Jaya Bambang Mursalin menyoal waktu kedatangan kuda-kuda para peserta.
"Hampir semua kuda negara Asia dititipkan di Eropa. Jadi mereka baru tiba sekitar 7 Agustus. Dari Eropa kemudian ke Pulo Mas," kata Bambang kepada detikSport, Selasa (24/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menjelaskan perlakukan ini bukan semata-mata karena kualitas kudanya, melainkan cara penanganan terhadap kuda umumnya di belahan benua Eropa.
"Jadi cara penanganan terhadap kuda tersebut seperti steril kondisi sekitar, kandang, perawatan, dan sistem pengawasannya negara Eropa lebih ketat," sambung Bambang.
"Jadi istilahnya, kami juga dengan EDFZ/Equine Disease Free Zone sudah terbit, maka dianggap kondisi equestrian di Pulo Mas sama dengan di Eropa. Sehingga kudanya bisa langsung datang ke arena dan diharapkan pulang juga dengan kondisi sama sehat dan tidak tertular penyakit."
Sebaliknya cara perawatan dan pengawasan kuda di Asia, apalagi India, dinilai lebih rendah kualitas penangannya. "Untuk itu harus lebih dulu masuk karantina yang sudah kami siapkan. Hal ini penting agar kuda-kuda Eropa di Pulo Mas tetap steril dan tidak tertular (penyakit)," ucap dia.
(mcy/rin)