"Sejauh ini tim Qatar dan China masih jadi perhatian kami, karena tim kedua negara mempunyai kemampuan yang imbang," kata pelatih voli pantai putra, Koko Prasetyo, saat ditemu detikSport, Rabu (8/8/2018).
Meskipun kedua tim menjadi perhatian, tapi Koko optimistis anak asuhnya dapat meraih medali emas. Apalagi, mereka juga telah pernah bertemu tahun 2017 dan awal 2018 lalu dengan meraih skor hampir imbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kedua tim voli pantai putra itu menjalani masa latihan untuk beradaptasi dengan pasir, cuaca, dan kecepatan angin. Termasuk, strategi permainan agar keduanya nanti dapat menguasai lapangan.
Kedua tim mulai menjalani latihan sejak 1 Juli lalu. Bahkan, pada awal masuk ke JSC mereka sempat kaget kaget dengan panasnya Kota Palembang.
"Cuaca di Palembang panas sekali, tapi di situ kita bisa mengambil keuntungan untuk tim kita karena di negara lain tak seperti disini panasnya. Kalaupun ada pasti udaranya sejuk dan tidak sampai 38-40 derajat celsius," katanya.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Dhanielle Daphne |
Latihan Pagi dan Sore
Senanda, Danang mengakui sudah mulai mengatur strategi permainan saat ini. Salah satunya, dengan cara latihan pada pagi dan sore hari.
"Sekarang sudah tinggal menghitung hari dan waktu juga sudah dekat. Kami fokus pada strategi permainan, termasuk saat kondisi angin tak menentu dengan tetap latihan pagi dan sore hari," kata Danang.
"Kalau untuk kolaborasi tim saya rasa sudah tidak ada masalah lagi karena sudah main bareng sejak 3 tahun lalu. Sudah saling memahami ya, termasuk saat harus berhadapan dengan Qatar dan China yang pernah draw," kata pria asal Dompu NTB ini.