Ke Asian Games, Modern Pentathlon Fokus Penguasaan Kuda

Ke Asian Games, Modern Pentathlon Fokus Penguasaan Kuda

Mercy Raya - Sport
Rabu, 08 Agu 2018 20:25 WIB
Foto: dok. pentathlon
Jakarta - Asian Games 2018 akan mempertandingkan cabang olahraga modern pentathlon untuk pertama kali. Modern Pentathlon Indonesia (MPI) percaya diri menyumbangkan medali.

Panca lomba modern atau lebih dikenal modern pentathlon adalah cabang yang terdiri dari lima pertandingan yang berbeda. Yakni, renang, anggar, menembak dan lari, dan berkuda.

Cabor ini baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games yang berlangsung 18 Agustus sampai 2 September di APM Tigaraksa, Tangerang, Banten. Ada sembilan negara nomor putra dan delapan negara nomor putri yang sudah mendaftarkan diri, di antaranya Korea dan China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Indonesia menurunkan wakilnya yang terdiri dari empat atlet. Yakni dua putra dan dua putri karena masing-masing tim berisi dua atlet.

Wakil Ketua Umum MPI Siswanto mengatakan para atlet terus menggebar persiapan di APM Tigaraksa. Sejauh ini persiapan Timnas modern pentathlon cukup baik. Kini, mereka tinggal mematangkan penguasaan kuda saja.

"Sejauh ini persiapannya sudah sangat baik tapi masih perlu ditingkatkan. Karena sampai saat ini atlet kami belum menguasai betul dalam berkuda. Apalagi kuda yang digunakan akan diundi lebih dulu," kata Siswanto dalam sambungan telepon dengan detikSport, Rabu (8/8/2018).

Siswanto juga menjelaskan timnya kembali dari uji coba di Belanda pada Juli. Di kejuaraan terbuka itu, tim Indonesia mendapatkan hasil yang lumayan.

Tim modern pentathlon tidak dipatok target oleh pemerintah. Meski begitu, MPI berharap atletnya bisa menyumbang medali. Minimalnya, medali perunggu.




"Sembilan negara itu merupakan peserta yang sudah mengikuti pertandingan kejuaraan-kejuaraan dunia. Di antaranya, Korea sudah juara dunia modern petathlon. Jadi kami berusaha terbaik, sebab cuaca di sana (negara lain) tidak sepanas di Indonesia. Mudah-mudahan tim putra bisa. Paling tidak merebut perunggu lah," kata Siswanto.

"Sementara untuk putri kami belum bisa berbicara banyak. Sebab, atlet putri kami kecil-kecil, sementara peserta luar tinggi-tinggi. Di cabang anggar-nya nanti mereka kesulitan," dia menambahkan.

(mcy/fem)

Hide Ads