Sejak digelar pada 1951, hanya dua negara yang mampu menjadi juara umum Asian Games, yakni Jepang dan Cina. Jepang melakukannya secara delapan kali beruntun pada 1951-1978, dilanjutkan dominasi China dengan menjadi juara umum sejak 1982 sampai sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berusaha keluarkan apa yang kami punya di sini," kata Ketua Komite Olimpiade Jepang Yasuhiro Yamashita, dalam jumpa persnya di MPC, Senayan, Sabtu (18/8/2018).
"Tapi Olimpiade bukan satu multievent per tahun, tapi menurut kami multievent 50 tahun dan 100 tahun sekali. Karena itu, sebagai kepala tim, saya berpikir mungkin kami menang tapi bisa juga kalah. Maka itu, apapun hasil dari multievent (Asian Games) ini akan kami evaluasi untuk bekal ke depannya (Olimpiade)," tuturnya.
Di Olimpide 2020 mendatang, Jepang sebagai tuan rumah dipatok target bisa menembus peringkat tiga besar Asia dengan perolehan minimal 30 medali emas. Para atlet muda yang disiapkan untuk Olimpiade pun diturunkan Jepang di Asian Games 2018.
"Mereka yang datang ke sini adalah atlet muda, namun kami belum bisa menjamin apakah mereka akan turun atau tidak (di Olimpiade). Jadi mereka harus serius dalam menjalani pertandingan ini dan saya percaya setiap atlet akan mencoba untuk melangkah maju untuk Olimpiade 2020," ujarnya.
"Tim China masih superior atas kami. Tapi kami harus tantang mereka (atlet Jepang) untuk meningkatkan penampilan dan kualitas mereka. Jika China dan Jepang semakin kuat maka akan membawa kekuatan Asia dalam Olimpiade," ucap Yasuhiro Yamashita.
(mcy/krs)