Lewat Emas Asian Games, Hinayah Ganti Rumah Gubuk Orang Tua Jadi Permanen

Lewat Emas Asian Games, Hinayah Ganti Rumah Gubuk Orang Tua Jadi Permanen

Raja Adil Siregar - Sport
Rabu, 05 Sep 2018 16:45 WIB
Foto: Edgar Su/Reuters
Jakarta - Muhammad Hinayah bersama atlet panjat tebing putra berhasil menggondol emas Asian Games 2018. Dia pun bisa segera mengganti rumah gubuk menjadi bangunan permanen.

Hinayah bersama-sama Rindy Supriyanto dan Abudzar Yulianto menjadi yang terbaik di panjat tebing nomor kecepatan estafet putra Asian Games 2018. dengan sukses itu, mereka diganjar bonus Rp 750 juta per orang.

Yang makin membahagiakan, Hinayah juga mendapatkan satu unit rumah dari Pemprov Sumatera Selatan. Itu ditambah uang Rp 150 juta dari Pemkab Musi Banyuasin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah permanen itu yang paling diidamkan Hinayah. Selama ini, bersama orang tuanya, Herman (44) dan Arniza (44), serta lima saudara, Hinayah tinggal di rumah gubuk.




"Orang tua saya petani, rumah kami juga tak terlalu mewah dan dindingnya hanya papan. Ukuran rumah sekitar 4x6 meter, bukan rumah permanen, karena itu tanah menumpang dari pemilik kebun," terang Hinayah, Rabu (5/9/2018).

Rumah papan yang sempit itu, tak disebut rumah papan di daerah Sekayu, Musi Banyuasin. Rumah seperti milik Hinayah yang ada di Jalan Inpres Penjara itu, oleh penduduk setempat disebut sebagai gubuk. Rumah mungil itu berdiri di antara perkebunan warga.

"Saya enam bersaudara dan saya anak yang paling tua. Bersama kedua orang tua kami tinggal di rumah itu, biasanya warga di sini bilangnya itu gubuk. Tapi kami bersyukur dengan keterbatasan ekonomi bisa buat bangga Indonesia," ujar Hinayah.


Lewat Emas Asian Games, Hinayah Ganti Rumah Gubuk Orang Tua Jadi PermanenFoto: dok pribadi


Selain bisa memberikan rumah kepada kedua orang tuanya, Hinayah akan mengajak kedua orang tuanya untuk menjejak tanah suci dengan umroh.

"Alhamdulillah. Walaupun fisik rumahnya saya belum lihat, tetapi sudah dipastikan oleh Bapak Gubernur Sumatera Selatan dan sedang dicarikan lokasinya. Sengaja saya minta rumahnya di Musi Banyuasin, karena keluarga tinggal di sana," katanya.

"Rumah sudah dapat, rencana mau bawa kedua orang tua umroh dari bonus yang saya dapat ini. Sisanya nanti buat usaha orang tua saja," ujar pemuda 22 tahun itu.

Obsesi Emas Mumpung Main di Kampung Halaman


Lewat Emas Asian Games, Hinayah Ganti Rumah Gubuk Orang Tua Jadi PermanenFoto: dok pribadi


Hinayah bersyukur bisa mendapatkan medali emas dari nomor estafet kecepatan putra itu. Sejak awal, dia bertekad untuk bikin bangga warga Sumatera Selatan. Dia juga ingin memberikan tontonan menarik di Jakabaring Sport City, Palembang.

"Iya dari awal sudah optimis, apalagi kan ini kami bertanding di kampung halaman sendiri. Harus berjuang lebih supaya apa yang ditargetkan tercapai orang tua pun kasih semangat langsung dan doa," kata pria yang memiliki tinggi badan 165 cm ini.

"Lawannya memang berat-berat. Tapi ya balik lagi, berkat kesunguhan, keyakinan dan doa orang tua saya bisa mendulang emas. Tentu berkat latihan dari jauh hari sebelum bertanding kemarin," ujar Hinayah.






Tonton juga 'Aksi Climber Hinayah dkk Berhasil Rebut Emas ke-21':



Lewat Emas Asian Games, Hinayah Ganti Rumah Gubuk Orang Tua Jadi Permanen
(fem/fem)

Hide Ads