Erick Thohir Dari Pengusaha, Olahraga, Kini Sentuh Politik

Erick Thohir Dari Pengusaha, Olahraga, Kini Sentuh Politik

Femi Diah - Sport
Minggu, 09 Sep 2018 13:47 WIB
Erick Thohir menjabat ketua KOI saat ini. (Wahyu Putro A/Antara Foto)
Jakarta - Erick Thohir, 48 tahun, ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. Seorang pengusaha yang menggilai olahraga itu kini memasuki politik.

Erick dipercaya oleh Joko Widodo sebagai ketua timses pada Jumat (8/9). Boleh dibilang ini menjadi debut Erick di ranah politik.

Lulusan Master untuk Bisnis Administrasi Universitas Nasional California, Amerika Serikat itu memulai bisnis di Indonesia pada 1993. Saat kembali ke tanah Air, dia membantu usaha restauran milik keluarga (Hanamasa dan Pronto) hingga 1998 saat krisis menerpa Indonesia. Usaha itu warisan sang ayah, Teddy Thohir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah krisis lewat, Erick bersama Muhammad Lutfi, Harry Zulnardy, dan Wisnu Wardhana mendirikan perusahaan trading, yang sudah diberi nama Mahaka. Barulah di tahun 2000 mulai memasuki bisnis billboard.

Di tahun berikutnya, lewat bendera Mahaka, Erick membeli Harian Republika, juga membuka harian berbahasa mandarin, Sin Chew, dan Gold Digest Indonesia. Integrasi lain yang dilakukan Erick dengan memiliki situs penjualan tiket Rajakarcis.com.




Erick kemudian melebarkan sayap di bisnis media dengan memiliki Jak tv, juga radio Gen FM, Jak FM, dan PT Radionet Cipta Karya (Prambors FM, Delta FM dan FeMale Radio).

Erick pernah menjabat sebagai direktur utama TVOne. Sejak 2014, Erick menjadi sebagai Direktur Utama Antv hingga sekarang.

Selain bisnis media dan entertainment, Erick merupakan pemilik klub basket Satria Muda dan menjadi ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) periode 2006-2010.


Satria Muda juaraSatria Muda juara Foto: detikSport/Mercy Raya


Di level Asia Tengara, Erick pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) dalam tiga periode. Jabatan terakhir didapatkan untuk periode 2014-2019 dalam 7th SEABA Congress Meeting di Hotel Peninsula Jakarta pada 1 Juni 2014. Erick juga masih menjadi anggota FIBA's Central Board saat ini.

Erick memperluas bisnis olahraga hingga ke Amerika Serikat. Dia membeli 15 persen saham klub NBA, Philadelphia 76ers, pada akhir tahun 2011. Dari ransaksi ini, Erick tercatat sebagai orang Asia pertama yang memiliki saham mayoritas klub NBA.

Di tahun berikutnya, dia memiliki saham mayoritas klub MLS, DC United.




Di tahun 2013, Erick membeli saham mayoritas, hingga 70 persen, klub Serie A, Inter Milan. Dia kemudian menjabat sebagai presiden klub itu. Erick tetap menjadi presiden meski saham mayoritas Inter milan sudah dikuasai Suning Holdings Group.

Erick juga memiliki saham di salah satu klub sepakbola lokal, Persib Bandung.




Untuk olahraga amatir, Erick menjadi Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2012 London. Kini, dia juga masih menjabat sebagai ketua Komite Olimpaide Indonesia (KOI). Jabatan itu dimulai dari 2015 dan akan berakhir 2019.

Baru-baru ini, Erick juga menjadi otak panitia pelaksana Asian Games 2018. Dia menjadi ketua INASGOC.

Dicatat Forbes, prinsip Erick dalam mengembangkan bisnis dan hidupnya cuma satu. "Kalau kalian melakukan sesuatu, kalian akan menciptakan pasar atau menjadi follower? Kalau saya sih, saya tak tak akan menjadi pengikut," ujar Erick.

(fem/nds)

Hide Ads