Asian Para Games resmi dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Sabtu (6/10/2018). Panitia Pelaksana INAPGOC masih terus meningkatkan kesiapan transportasi, venue, dan makanan.
"Dalam perjalanan kemarin itu sangat deg-degan. Karena persiapan kami yang sangat mepet, lalu banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dikerjalan. Tapi ini hasil kerja sama yang baik dari Asian Paralympic Committee (APC). Artinya yang biasanya banyak komplain, tapi sekarang sangat sportif. Jadi setiap CdM Meeting mereka selalu bantu kita. Dari APC hubungannya sangat harmonis," kata Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, usai menjadi saksi Indonesia meraih medali emas pertama di Istora Senayan, Minggu (7/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Asian Para Games belum sepenuhnya siap untuk menyediakan transportasi bagi difabel dan manula pengguna kursi roda. Mereka kesulitan saat memasuki Trans Jakarta.
Dari yang terpantau, seorang ibu harus dipapah saat masuk bus. Sementara kursi rodanya diangkut oleh orang lain. Selain itu, ramp bus yang harusnya dipasang tidak tergunakan dengan baik.
Soal itu, Okto yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) ini mengatakan saat ini masalah akses memang tengah diujicobakan.
"Kita tahu pada hari pertama dan kedua pasti ada sedikit kekurangan. Tapi kita kejar. Concern kami adalah transportasi, makanan, venue," dia menjelaskan.
"Transportasi waktu kedatangan aman. Pas pulangnya kemarin ada hectic sedikit, tapi bisa dibereskan. Sekarang evaluasi kita per menit. Saat ada masalah, langsung direspon. Saya sudah bilang ke Inapgoc semua, setiap ada masalah, jangan diskusi lagi, langsung solusi. Karena ini kita nama baik Indonesia," ujar bosa Mahkota Promotion ini.
"Kemarin yang ramai itu masalah manajemen waktu transportasi. Tapi langsung kita atasi dengan solusi. Akses ini kan kita ujicobakan. Bukan masalah aksesnya, tapi keamanannya dulu. Sampai ada apa-apa, itu jauh lebih bermasalah daripada dia gak bisa naik. Jadi kalau kita paksain, tapi malah jatuh, itu jauh lebih bermasalah," dia menambahkan.
Selain itu, INAPGOC dinilai belum maksimal untuk mempromosikan Asian Para Games, meksipun ajang sudah berjalan.
(mcy/fem)