Rencana itu terkuak setelah Miftahul diundang makan siang oleh Imam Nahrawi di rumah dinas Menpora, Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Selasa (9/10). Mereka juga makan siang bersama.
Selepas makan siang, Imam berbincang dengan Miftahul. Dalam perbincangan itu, Imam mengatakan akan memindahkan Miftahul dari cabang judo ke catur setelah Asian Para Games 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dikenalkan catur sama orang tua Miftah. Mulai mengikuti turnamen-turnamen catur di umur 6 tahun dan alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan," kata Mifta di GBK Arena, Senayan, Selasa (9/10/2018).
"Ini adalah hobi yang sangat Mifta cintai adalah catur, sudah seperti sahabat bagi Miftah. Jadi Miftah ingin mengabdi lagi kepada catur," soal rencana banting setir.
Mifta malah tak berniat untuk kembali lagi ke judo semisal aturan pertandingan blind judo diubah menjadi lebih fleksibel untuk atlet berhijab. Dia juga tidak kecewa dengan keputusannya. Menurutnya keyakinan menjadi hal yang utama.
"Tidak. Miftah akan tetap berkomitmen berusaha menjadi atlet catur meskipun banyak rintangannya yang harus Miftah lewati," katanya.
"Rasa kecewa itu sudah tertutupi oleh keyakinan Miftah. Karena keyakinan itu di atas segala-galanya.
Miftah sempat dengar pas teman pulang dari Turki ada atlet yang memakai hijab hingga ia membuka hijabnya. Tapi itu dia, bukan Miftah, dia ya dia, Miftah adalah diri Miftah sendiri."
"Miftah sudah berkomitmen mengikuti agar di luar sana nanti untuk yang ke depannya diadakan hijab atlet buat atlet," dia menambahkan.
Miftah kira aturan itu bisa diubah karena sebuah peraturan masih bisa diubah. Nanti bisa dibikin hijab sendiri agar bisa bermain ke depannya," dia menegaskan.
Tommy Kurniawan Hadiahkan Umrah Gratis untuk Miftahul Jannah, tonton videonya di sini:
[Gambas:Video 20detik] (mcy/cas)