Pada perlombaan yang bergulir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Rabu (10/10/2018), Evi menjadi yang tercepat di lintasan dengan catatan waktu 14,98 detik.
Dia berhasil mengalahkan dua wakil Jepang, Kaede Maekawa menyusul di urutan kedua dan ketiga. Maekawa membukukan waktu 16,89 detik dan Tomomi waktu 16,98 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum bertanding, Evi sempat merasakan gugup. Tapi, dia membangkitkan diri dengan cara ingat-ingat proses latihannya sampai dia bisa di Asian Para Games.
"Rahasianya tadi fokus saja dan jaga kesehatan," kata Evi.
"Gugup pasti, saya harus percaya diri soalnya sudah latihan cukup lama, dari Januari, jadi pasti bisalah untuk mengatasinya," katanya.
Evi sudah menggondol dua medali dari dua nomor spesialisasinya lompat jauh dan 100 meter T42 atau tunadaksa. Sebelumnya di lompat jauh, peraih medali emas ASEAN Para Games 2017 Kuala Lumpur ini, mendapat perak.
"Rasanya lega karena target minimal satu emas tapi saya pribadi dua, tapi karena belum bisa ya sudah cukup puas," kata dia.
"Medalinya untuk keluarga, untuk teman-teman semua kemudian untuk seluruh masyarakat Indonesia," dia menambahkan.
"Bonus juga untuk rencananya buat umroh sekeluarga dan tabungan sekolah. Tahun depan (umroh)," ujar dia.
Saksikan juga video 'Kharisma Raih Emas Usai Finis Terdepan Lari 100 Meter':