Indonesia meraih emas kedua di 39th World Open Powerlifting Championship 2018, di Halmstad, Swedia. Setelah Sri Hartati menjadi juara dunia di kelas -57 kg, Widari pun menjadi yang terbaik pada kelas 47 kg.
Widari berhasil menggenggam dua medali emas dari kelas 47 kg dalam persaingan Rabu (7/11). Dua emas itu diperoleh Widari dari angkatan bench press seberat 141 kg, yang juga masuk dalam rekor dunia. Emas kedua diraih dari angkatan dead lift dengan beban seberat 175 kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sri Hartati Juara Dunia Angkat Berat |
Atlet berusia 27 tahun itu mendapat medali perak dari total angkatannya 476 kg, setelah tak berhasil di angkatan squat dengan catatan 160 kg.
Sementara di level putra, Viki Aryanto di kelas 66 kg dan Doni Meiyanto di kelas -74 kg tak berhasil mempersembahkan medali. Viki finis di peringkat keempat, sedangkan Doni diskualifikasi.
Kabidbinpres PB PABBSI, Alamsyah Wijaya, mengapresiasi kerja keras para lifter meskipun tak akan dipertandingkan di olimpiade. Berbeda dengan angkat besi yang dipertandingkan di olimpiade.
"Angkat berat itu tradisinya memang kejuaraan dunia. Dia pembinaannya tetap jalan di daerah cuma pelatnas tak ada karena gak ada multieventnya," kata Alamsyah dalam sambungan telepon dengan pewarta Rabu (7/11/2018).
Namun untuk pembinaannya justru lebih baik karena daerah disebut Alamsyah sangat antusias.
"Kebetulan angkat berat main di Pekan Olahraga Nasional (PON) jadi pelatdanya ada. Selain itu angkat berat cenderung dinamis karena karakter atletnya bisa sampai usia 40-an. Jadi secara teknis tak ada masalah. Sejauh ini peran PB hanya kebijakannya," ujar dia.