Balapan supermoto akan bergulir di Sirkuit Stadion Kanjuruhan, Malang, 14 sampai 15 Desember. Ajang ini merupakan seri terakhir sekaligus babak penentuan rider yang berhak menyandang predikat juara umum.
Seri final di Kanjuruhan ini diprediksi bakal berlangsung ketat karena tidak hanya sejumlah rider top Indonesia yang memastikan diri tapi pebalap top dunia juga ambil bagian untuk memperebutkan hadiah juara umum Rp 150 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimas Ekky antusias menyambut balapan tersebut. Dimas Ekky ingin menambah ilmu.
"Target saya sendiri lebih buat ke training karena balapan saya aslinya bukan supermoto. Jadi ini lebih ke training untuk balapan sebenarnya di aspal. Beruntungnya saya diundang karena datang pebalap profesional bidang supermoto, jadi bisa melihat dan sebagai pemebelajaran untuk training saya dan race untuk tahun depan," kata Dimas Ekky di kawasan Senayan City, Rabu (12/12/2018).
"Ya karena saya sendiri baru kembali ke tanah air jadi persiapannya lebih ke fisik dan endurance. Seperti sepeda dan gym," ujarnya.
"Kita juga tahu akan banyak pebalap internasional berpengalaman di supermoto. Seperti Lewis Cornish merupakan juara Asia supermoto. Lalu ada pebalap internasional lainnya yang juga cukup bagus, jadi tertantang dan cukup buat penasaran saya juga, bagaimana melihat dia berkendara di supermoto yang kencang," ujarnya.
"Ya, harapannya banyak ke pembelajaran dan training. Jadi untuk race bakal enjoy dan lakukan yang terbaik," tambahnya.
Di seri final nanti, para pebalap akan lebih dulu menjalani sesi kualifikasi pada Jumat (14/12) untuk menentukan pole position, sebelum keesokan harinya balapan sesungguhnya yang digelar malam harinya.
"Sebenarnya enggak target mati-matian. Yang jelas saya pelajari dulu treknya, kemudian rival-rivalnya, karena kita tahu mereka pebalap internasional di supermoto khususnya. Jadi lebih banyak melihat tekniknya. Karena masih ada kualifikasi jadi step by step akna sampai," harap Dimas. (mcy/rin)