Menpora Imam Nahrawi meminta agar kontingen Indonesia ke SEA Games 2019 diisi mayoritas atlet muda. Persentasenya 60:40.
PASI sependapat dengan kebijakan baru tersebut. Lagipula, instruksi itu sesuai dengan tujuan PASI untuk mempercepat regenerasi atlet atletik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, PASI belum bisa menyebutkan nama-nama siapa saja yang akan diproyeksikan. Termasuk jatah kuota 40 persen untuk senior. Selain melihat situasi, PASI juga menyesuaikan dengan kalender internasional atletik.
"Nanti kami lihat dan kami belum bisa sebut nama karena tergantung pada kalender kegiatan. Pada saat SEA Games memang tidak ada event ya ya apa boleh buat. Tapi kalau ada kegiatan kami pertimbangkan kembali. Kami membuka ruang untuk tampil. Prinsip teknisnya kami sesuaikan situasionalnya dan kalender internasional," dia menjelaskan.
Prestasi Harus Sejalan
Meski sepakat dengan instruksi Menpora Imam, PASI mengharapkan ada koordinasi lanjutan terkait prestasi yang dicapai akhir di SEA Games nanti. Jangan sampai hasil akhir klasemen membuat para pemangku kepentingan, kementerian, dan induk cabang olahraga saling menyalahkan. Mereka tak ingin pemerintah, KONI, dan cabor berbeda target.
"Itu yang harus dibahas lagi oleh si pemangku kebijakan termasuk di tingkat kementerian. Karena ini bisa berbanding lurus antara prestasi dengan usia. Prestasi dalam lingkup medali atau catatan waktu dalam sebuah event," dia menjelaskan.
"Tapi, kita harus bisa memperjelas yang namanya prestasi, apakah dari medali atau segi catatan waktu, atau permainan dalam game. Itu juga perlu dibahas lebih lanjut sehingga ketika menyangkut raihan medali dan klasemen kita sudah sama-sama tahu," ujarnya.
"Baik PB, Kemenpora, KONI, masyarakat luas, dan teman-teman media supaya paham ini semua. Dari sekarang dipastikan karena suatu waktu bisa berbanding lurus bisa berbanding berbalik. Jadi harus didiskusikan dari awal," dia menambahkan.