Atlet panjat tebing, Mumahmmad Hinayah mengaku kaget dengan adanya larangan penggunaan JSC tersebut. Dia khawatir penutupan venue latihan akan mempengaruhi prestasi atlet.
"Saya kaget, kemarin sedang latihan di venue tebing tiba-tiba datang petugas. Petugas bilang hari ini sudah tak boleh latihan lagi," ujar Hinayah saat dimintai konfirmasi, Kamis (10/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hinayah, yang meraih mendali emas di Asian Games 2018, mengaku kecewa. Apalagi di venue itu ada 6 atlet panjat tebing yang berlatih secara rutin pagi, siang dan sore hari.
"Kecewa, itu kan tempat berlatih 6 atlet panjat tebing di Sumatera Selatan. Kita pun di Asian Games kemarin kan dapat medali emas. Gimana kita mau meraih prestasi kalau mau latihan dilarang ya," imbuh putra kelahiran Musi Banyuasin ini.
"Saya sebagai atlet tentu berharap ini segera diselesaikan agar semua atlet bisa latihan. Banyak atlet di Sumatera Selatan yang harus dibina agar dapat mencetak prestasi," katanya.
Terkait nunggaknya pembayaran sewa venue oleh KONI selama tahun 2018 ini, Hinayah mengaku tahu sejak lama. Bahkan dia menyebut venue lain di komplek olahraga JSC sudah digembok.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumsel, Yusuf menyebut untuk masalah tunggakan Rp 1 miliar itu hanya kesalahan administrasi. Dia yakin dalam waktu dekat atlet sudah kembali latihan.
"Hanya administrasi saja, ada dokumen yang belum selesai. Secepatnya ini akan diselesaikan dan atlet bisa latihan," kata Yusuf.
Penutupan venue khusus atlet KONI itu disebut Yusuf sudah kewenangan pihak JSC selaku pengelola. Namun dirinya akan berkomunikasi dengan pimpinan JSC secepatnya.
Sebagaimana diketahui, JSC secara resmi mengeluarkan kebijakan tegas pada KONI Sumatera Selatan yang menunggak Rp 1 miliar. Atlet binaan mereka dilarang berlatih mulai hari ini.
Pengalola JSC menyebut KONI awalnya menunggak pembayaran sewa gedung di tahun 2018 Rp 9 miliar. Namun karena keuangan terbatas, JSC memutuskan KONI untuk membayar Rp 1 miliar saja.
Tagihan tersebut bahkan sudah tiga kali diberikan kepada KONI sejak Desember 2018 lalu. Namun hingga kini belum ada itikad baik dari pengurus KONI mencari solusi pembayaran.
Adapun venue-venue yang ditutup untuk atlet KONI berlatih adalah atletik, senam, aquatik, gulat, panahan, menembak dan panjat tebing. Selain itu ada pula venue sepatu roda dan venue yang digunakan saat Asian Games 2018 lalu. (din/ran)