Atlet paracycling putri Indonesia, Sri Sugiyanti, tak puas dengan hasil di Asian Track Cycling Championship (ACC) 2019. Persiapan yang kurang, membuatnya hanya meraih perak di nomor balapan paracycling individual pursuit 3.000 meter putri (blind).
Sri turun di nomor balapan paracycling individual pursuit 3.000 meter putri (blind). Bertanding di Velodrome, Rawamangun, Jumat (11/1/2019), Sri yang didampingi pilotnya, Ni'mal Magfiroh tak kuasa menghadapi kecepatan laju pebalap Malaysia Nur Azlia Syafinaz Mohd Zais dan pilotnya Nurul Suhada Zainal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jauhlah dari rasa bangga. Tapi ini menjadi tantangan besar untuk saya bagaimana tenaganya besar seperti Malaysia," kata Sri usai balapan.
Medali yang diraih Sri di ACC sejatinya sama dengan yang didapat di Asian Para Games. Tapi Sri kecewa karena catatan waktunya menurun.
"Perak sih sesuai APG kemarin, tapi waktunya beda jauh. Dulu finalnya 4 menit 03 (detik), sekarang 4 menit 07 (detik)," kata dia.
Sri mengakui persiapannya menuju ACC kurang maksimal. Karena itu, beberapa teknik diakuinya belum dijalankan secara optimal.
"Standingnya belum sempurna, jadi harus latihan rutin, tak boleh berhenti. Jadi harus latihan terus, agar bisa dan bukan kebetulan, tapi benar-benar bisa. Jadi saat diulang bisa terus," pungkasnya.
Perak pada nomor 3000 meter indiviual pursuit klasifikasi B (tuna netra) ini merupakan medali kedua untuknya. Pada Kamis (10/1), Sri telah mengantongi medali perunggu di nomor balapan women sprint. Rencananya Sri Sugyanti dan Ni'mal Magfiroh akan kembali berlomba pada nomor 1000 meter time trial klasifikasi B (tuna netra).