Purnomo tutup usia di Jakarta, Jumat (15/2/2019) pukul 09.00 WIB. Dia meninggal dunia pada usia 56 tahun.
Suryo, manusia tercepat Asia Tenggara, berduka. Dia kehilangan satu sosok panutan. Purnomo selalu mendengungkan harapan agar Suryo memecahkan rekornya.
Ekspektasi Purnomo terjawab pada SEA Games 2007 di Nakhon Ratchasima, Thailand. Suryo berhasil mengukir rekor baru di lari 200 meter. Catatan waktu Purnomo pada cabang olahraga atletik di lari nomor 200 meter 20,84 detik, Suryo mencetak catatan waktu terbaru 20,76 detik. Rekor itu awet hingga saat ini.
"Di SEA Games 2007 itu saya memecahkan rekor 200 meter milik Pak Purnomo. Dia nonton. Sebelum saya masuk lintasan, dia berpesan agar saya memecahkan rekornya. Saya berhasil," kata Suryo, yang dihubungi detikSport.
"Setelah saya berhasil memecahkan rekor itu, dia kembali bilang agar saya jangan berpuas diri tetap semangat. Dua tahun kemudian, di SEA Games Laos, saya berhasil mencetak rekor lagi di lari 100 meter putra," kata Suryo.
Berkat sukses di lari 100 meter itu, Suryo pun menjadi pemegang rekor manusia tercepat Asia Tenggara. Suryo mencatatkan waktu 10,17 detik.
Tak hanya saat menjadi atlet, Purnomo juga menjadi mentor Suryo setelah pensiun. Suryo akan selalu mengingat pesan Purnomo agar dirinya berkontribusi balik kepada atletik Indonesia.
"Setelah saya pensiun dari atlet, Pak Purnomo berpesan yang intinya,"Apapun itu, kamu bikin sesuatu untuk atletik Indonesia. Enggak harus menjadi pelatih, segala hal kamu lakukan itu demi atletik," ujar Suryo.
Karena tak bisa menjadi pelatih, dengan statusnya sebagai PNS Kemenpora, Suryo pandai-pandai untuk melaksanakan pesan dari Purnomo. Dia memaksimalkan tugasnya di bidang identifikasi bakat atlet.
"Saya memegang bidang tersebut. Selain itu, saya juga mendirikan sekolah Suryo Agung Running School," Suryo menegaskan.
Jenazah Purnomo sudah tiba di rumah duka di Bintaro, Tangsel. Rencananya, Purnomo dikebumikan di pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan.