Agar Olahraga MMA Lebih Tenar Lagi di Tanah Air

ADVERTISEMENT

Agar Olahraga MMA Lebih Tenar Lagi di Tanah Air

Mohammad Resha Pratama - Sport
Senin, 18 Feb 2019 18:26 WIB
Farhan Hutapea, salah satu penggiat MMA, sedang berlatih di sasana miliknya (Resha Pratama/detikSport)
Jakarta - Mixed Martial Arts boleh dibilang semakin menjamur di Indonesia saat ini. Banyak orang yang ingin memajukan olahraga itu sehingga Indonesia tak cuma sekadar jadi penikmat.

Olahraga yang identik dengan kekerasan ini memang awalnya sulit mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Tapi lambat laun seiring mulai menjamurnya tempat kursus beladiri muay thai dalam beberapa tahun terakhir, Mixed Martial Arts atau biasa disebut MMA mulai naik daun.

Tak cuma sekadar jadi olahraga untuk dipertandingkan, MMA bahkan sudah jadi gaya hidup kaum urban belakangan ini. Baik pria maupun wanita sama-sama ingin menekuni olahraga itu demi kesehatan raga masing-masing.




Jangan heran jika banyak orang yang kini juga mengidolai atlet-atlet MMA luar negeri dan gemar menyimak duel-duel seru macam ONE Championship atau UFC yang begitu tenar. Di Indonesia sendiri, salah satu stasiun TV swasta, TV One, sudah menggiatkan acara itu sejak lama yang bertajuk ONE Pride MMA.

Hal itu sudah membuktikan betapa pesatnya perkembangan olahraga MMA itu. Maka wajar jika MMA akan mulai dipertandingkan di SEA Games 2019 Filipina nanti, yakni dari cabang kickboxing. Cabor tersebut rencananya diikuti empat negara Asia Tenggara yang mempertandingkan enam nomor putra dan dua nomor putri.

Nah, untuk mendapat hasil apik di sana, tentu butuh persiapan matang dan juga latihan keras, terutama di bawah arahan pelatih berpengalaman. Maka dari itu salah satu penggiat MMA bernama Marlaut Farhan Hutapea sampai harus belajar ke Thailand untuk menimba ilmu.

Farhan belajar di Master Toddy school of Muaythai Bangkok sejak 2016 dan meraih sertifikat dua tahun setelahnya. Selain belajar, Farhan juga mengadu ilmu di sana dengan meraih beberapa gelar seperti Muay Thai Best Performance, Kick Boxing Day Best Performance KO Winner, Kick Boxing Boss KO Winner, dan Boxing GFL Winner.


Agar MMA Lebih Tenar Lagi di Tanah AirFoto: Resha Pratama/detikSport


Pulang-pulang dari Negeri Gajah Putih itu, Farhan mengantungi gelar Kru Termuda dalam World Muaythai Association (WMA) dan berhak menjadi pelatih profesional di Tanah Air. Dia pun berharap bisa menularkan ilmu kepelatihannya kepada calon atlet tarung bebas asal Indonesia agar bisa dikenal di dunia internasional.

"Kami memang punya tujuan untuk membina calon-calon atlet MMA profesional dan membantu prestasi cabang beladiri campuran ini agar berprestasi secara internasional. Kami ingin olahraga MMA di Indonesia bisa maju karena saat ini peminatnya sudah cukup banyak," ujar Farhan dalam perbincangan dengan detikSport dan sejumlah wartawan di sasana latihan MMA miliknya, H-Brother, di Raffles Hills, Cibubur, Minggu (17/2) sore WIB.




H-Brother milik Farhan sendiri sudah berlisensi dan mengadosi program-program pembinaan Thai Boxing dari Thailand dengan modifikasi menjadi pelatihan khas Indonesia. Sejumlah pelatih berpengalaman pun juga direkrut oleh H-Brother.

"Kami memang tidak mengadopsi semua program dari Thailand dan akan memaksimalkan teknik-teknik bela diri yang sudah ada di Indonesia. Apa yang ada di Thailand tidak dapat sepenuhnya diterapkan di Indonesia. Tapi saya optimisti program saya bisa bersaing di kancah Internasional. Saya ingin olahraga ini lebih tenar di Tanah Air," sambung Farhan yang kelahiran 1996 itu.

Farhan pun beruntun karena sasana miliknya sudah berafiliasi dengan ONE Pride MMA sehingga para atlet binaannya bisa mendapat jam terbang dengan tampil di ajang tersebut. Meski MMA menjadi fokus utamama, Farhan juga menyediakan latihan kebugaran lain seperti yoga, cross fit, dan lainnya.


Agar MMA Lebih Tenar Lagi di Tanah AirFoto: Resha Pratama/detikSport


"Selama ini kita selalu tanding berdiri. Makanya untuk bisa bersaing harus meningkatkan teknik grappling seperti gulat dan jiujitsu. Makanya di sini (H-Brother) kami memerapkan pelatihan komplit," tutur salah satu staf pelatih, Mustadi Anetta, yang menggeluti olahraga tarung sejak 1995 itu.


(mrp/raw)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT