Pelatnas angkat besi diprediksi sulit memenuhi target di SEA Games. Yuni, peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro hamil, sedangkan Acchedya gagal menjalani tes doping.
Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PP PABBSI) tak menurunkan target. Baik di SEA Games 2019 Filipina ataupun Kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin di World Cup dia clean and jerknya bagus 96 kg tapi angkatan snatachnya masih goyang. Kami mengerti belum siap dan langsung turun di kejuraan internasional. Jadi Syarah akan mengambil tongkat estafet dari Yuni dan Syarah," ujar dia kemudian.
Selain Syarah, Joko juga menyebut, saat ini PABBSI juga telah menyiapkan atlet muda lainnya untuk mengisi kekosongan. Yakni Windi Cantika dan Rizka Nur Amanda.
Selain itu, Merah Putih memanfaatkan absennya Thailan di SEA Games. Delapan lifter Negeri Gajah Putih itu menjalani hukuman setelah positif mengonsumsi doping.
"Kami punya lifter putri 16 tahun dua orang. Angkatan mereka juga bagus-bagus, bahkan salah satunya ada yang melewati Syarah," ujar dia.
"Soal targetnya, saya tetap akan menjawab politis di SEA Games kami juara umum. Bisa dua, tiga, atau empat medali emas. Sementara, sektor putra kami punya Surahmat, Deni, Eko Yuli Irawan, Triyatno, dan Erwin," Joko menambahkan.
Senada dengan Joko, Supeni, pelatih angkat besi putri, mengalihkan target kepada lifter lain.
"Kita harus lebih intens ke pasukan yang ada. Mana yang harus didorong dan tak ada yang tidak. Mungkin nanti ada champion-champion baru, kita kerja keras dengan dukungan terhadap tim ini " kata Supeni.
"Jadi kelas 49 ada tiga orang, kelas 45 kg ada Lisa Setiawati. 59 kg junior Juliana Klarisa dan 64 kg Yurifa Melsandi. Sementara kelas 55 kg atletnya masih perlu dibicarakan kembali karena sebelumnya Syarah," Supeni menambahkan.