.webp)
Zohri harus membagi fokus menjelang UN itu. Sebab, dia juga harus tampil di kejuaraan atletik Malaysia Open Grand Prix 2019 yang berakhir Minggu (31/3).
Di ajang itu, Zohri meraih hasil sip dengan menjadi juara di lari 100 meter putra. Dia mencatatkan waktu 10,20 detik, torehan yang sama dengan saat dia tampil di Asian Games 2018 Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selepas lomba, keesokan harinya Zohri harus langsung berjuang di arena lain. Bukan di lintasan atletik, tapi di dunia pendidikan. Sprinter asal Lombok, yang tercatat sebagai siswa kelas 3 di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Mataram itu, harus mengikuti UN di SMA 116 Olahraga Ragunan, Jakarta. Dia mendapatkan dispensasi lokasi tes karena jadwal lomba dan ujian yang mepet.
Ujian beres, Zohri ternyata sudah kembali ke lintasan atletik. Dia melakoni latihan bersama atlet-atlet estafet putra lainnya, Bayu Kertanegara Cs.
"Alhamdullilah aman sudah bebas sudah. waktunya latihan, latihan, dan latihan lagi," kata Zohri saat ditemui pewarta di Stadion Madya, Selasa (9/4/2019).
Meski sudah bebas, Zohri mengaku sempat kesulitan saat mengerjakan soal ujian, terutama mata pelajaran matematika.
"Kalau saya mungkin tak pernah belajar dan sekolah. Kan engga ada buku paket, ya saya jawab semampu saya. Bismillahirrahmanirrahim," dia menjelaskan.
"Ada empat mata pelajaran saat UN kemarin. Senin itu ujian bahasa Indonesia, lalu Matematika, bahasa Inggris, dan sosiologi. Paling susah matematik. Ya jawab saja mumpung pilihan ganda tinggal jawab apa adanya. Kalau isian susah," ujarnya kemudian tertawa.
Meski sulit, juara dunia junior atletik 2018 ini memiliki keyakinan besar bakal lulus UN.
"Ya alhamdullilah dengan prestasi bisa bantu. Yakin lah lulus," dia berharap.
