Batal Berulang Kali, Elga Kharisma dkk Jalani Debut di China

Batal Berulang Kali, Elga Kharisma dkk Jalani Debut di China

Mercy Raya - Sport
Selasa, 28 Mei 2019 13:40 WIB
Elga Kharisma Novanda (Mercy Raya/detikSport)
Jakarta - Pebalap nasional Elga Kharisma Novanda dkk kian dekat dengan turnamen pertama. Mereka turun di kejuaran balap sepeda China Track Cup 1.

Elga merupakan salah satu pebalap yang dipersiapkan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo. Bersama Crismonita Dwi Putri dan Ayustina Della Priatna, Elga terbang ke China 3 Juni 2019. Sementara, balapan dimulai tiga hari setelahnya.

Elga antusias menghadapi kejuaraan pertama. Apalagi, Taiwan Cup Track International Classic 1 & II pada pertengahan Mei lalu batal diikuti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Sebenarnya saya dan Crismon fokus ke Olimpiade 2020 sehingga kami perlu meningkatkan poin UCI. Kejuaraan ini benar-benar penting buat kami karena kemarin ke Taiwan sudah gagal ke sana jadi kami fokus ke China pada 3 Juni nanti," kata Elga ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta.

Menuju periode kualifikasi itu, Elga dkk telah menghabiskan program latihan dalam tiga bulan terakhir. Elga yakin telah pulih dari cedera pinggang yang dituai di masa persiapan Asian Games 2018 hingga batal tampil di BMX putri dan menjalani operasi.

"Ini adalah pascaoperasi saya sejak beberapa bulan lalu. Tapi, dari latihan itu sudah bisa 100 persen itu baru bisa 3 bulan lalu. Kondisinya sudah normal. Mungkin ada sakit sedikit tapi rasanya sudah semakin baik," ujarnya.

"Kenanya itu lima bulanan sejak persiapan Asian Games. Tulang lunak saya itu keluar sehingga mengenai saraf. Itu yang membuat sakit, makanya harus dioperasi," Elga menjelaskan.

Setelah operasi, pebalap yang lahir di Malang, 26 tahun lalu, itu juga tak bisa langsung latihan. Dia harus menepi selama empat bulan, lebih cepat dua bulan dari perkiraan dokter.

Dalam prosesnya, Elga sembuh dan mulai menjalani latihan secara bertahap hingga saat ini sudah 100 persen. "Makanya, recoverynya harus benar," ujar Elga.

Menyoal tantangan, Elga bilang, pasti ada apalagi semua dimulai dari nol. Dan dia harus bisa mengontrol seluruh anggota tubuhnya secara bersamaan.

"Sebenarnya sama saja kita beradu enam pebalap di final. Kalau tak kuat di kaki, body, kita pasti bakal jatuh. Ya musuhnya sama kayu atau beton, bahaya juga karena kalau enggak patah, retak, atau ya dislokasi. Di trek tak ada di impact. Tantangannya harus bisa kontrol, kanan kiri harus main otak,' kata dia.

Selama latihan, Elga mengaku sudah bisa menembus catatan waktu sekitar 6 detik. Padahal, untuk bisa tampil terbaik minimalnya lima detik besar atau enam detik kecil.

"Ya, dari pelatih sampai sekarang belum ada pembekalan. Tapi, secara pribadi ingin kasih yang terbaik karena ini pertama kali turun setelah operasi. Dan pertama kali turun di nomor trek juga," dia mengharapkan.

(mcy/fem)

Hide Ads