Zohri, Adi Ramli Siddiq, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara, Joko Kuncoro Adi, dan Mochammad Bisma Diwa Abina menjalani latihan terakhir pada Jumat (31/5/2019) pagi di Stadion Madya, Senayan sebelum tampil di kejuaraan atletik Asian Grand Prix 2019. Kejuaraan itu dilangsungkan di Chongqing, China, 4-7 Juni dengan dijadwalkan terbang pada Minggu (2/6).
Latihan yang dimulai pukul 07.00 WIB, pelatih estafet Eni Nuraini lebih memantapkan teknik masing-masing atlet dan perbaikan saat di Yokohama, Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Materi hari ini untuk tim estafet lebih ke pertukaran tongkat. Karena kadang-kadang pertukarannya masih suka mepet sehingga kerap tabrakan, atau pelari satunya terlalu cepat jadi pelari di belakanganya harus mengejar jauh. Nah, kalau keluar zona kan bisa didiskualifikasi makanya itu yang diperbaiki," kata Eni, saat ditemui usai latihan.
Selain itu, Eni juga memantapkan feeling antar pelari satu dengan pelari lainnya. "Terkadang kan ada yang masih tergantung dengan check mark-nya (tanda). Jadi mulai sekarang harus sudah bisa memperkirakan dan main feeling. Sebab, bagaimanapun hal itu mempengaruhi catatan waktu mereka juga saat berlari," ujarnya.
Tim estafet putra punya catatan bagus saat di Kejuaraan Dunia Estafet 2019 di Yokohama, Jepang. Mereka mencatatkan waktu 39,39 detik, tapi menurun saat di SEIKO Golden Grand Prix Osaka. Catatan waktunya hanya 39,76 detik.
Sampai kini mereka berharap bisa lolos limit Olimpiade Tokyo, mengikuti Zohri yang lebih dulu mengamankan tiket di nomor lari 100 meter putra.
IAAF menyediakan 16 tiket menuju Olimpiade. Tim yang mengamankan tiket adalah yang sukses menempati delapan besar di kejuaraan dunia Doha, Qatar, September mendatang. Begitu juga dengan tim relai yang menempati peringkat delapan dunia juga per April 2020 dipastikan mengantongi tiket ke Olimpiade.
"Target kami semoga bisa lebih baik dari itu (catatan waktu)," pelatih terbaik Asia 2019 itu mengharapkan.
Simak Juga "Tekad Zohri Jadi Atlet Hingga Lolos Olimpiade 2020":
(mcy/fem)