Zohri harus terbang ke China untuk mengikuti kejuaraan Asian Grand Prix di China, 4-7 Juni. Juara dunia berusia 18 tahun itu dijadwalkan terbang ke negeri Tirai Bambu hari ini bersama pelari lainnya.
"Demi negara sih ya Lebaran di China. Tapi kata ibu (pelatih lari jarak pendek Eni Nuraini) nanti pulang dari China bisa pulang dulu buat ziarah atau apa," kata Zohri kepada detikSport di Stadion Madya, Senayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya waktu masih ada bapak dan ibu, kami (anak-anaknya) setelah salat ied, makan dulu atau ke kuburan dulu. Saya itu dulu punya adik, ya kami ke kuburan bersama keluarga, mengaji. Setelah itu baru salam bersalaman, silaturahmi, kadang kami main ke pantai," dia mengungkapkan.
Ritual tersebut sudah biasa dilakukan Zohri di setiap Idul Fitri. Hanya saja, belakangan ini dia sudah tiga kali absen.
"Sudah tiga tahun engga lebaran di kampung. Dulu sih pernah pas di China. Tapi itu sehari pulang dari Jepang, ibu (pelatih) ke Korea saat itu engga ada senior di kamar saja sendiri. Malam takbiran pagi salat ied, besoknya ke mess lagi karena persiapan lagi. Nah, yang di China ini saya juga tidak tahu jadwalnya. Apa pas salat ied juga tanding," katanya.
"Tapi biasanya pas hari H-nya saya video call kakak, setelah bertanding juga telepon," ujarnya menambahkan.
Untuk menghilangkan rasa rindu, pelatihnya sempat mengatakan akan membawa kue-kue khas Lebaran untuk dibawa ke China.
"Sebenarnya favorit Lebaran itu makanan bersantan. Namanya saya tak tahu tapi santan kuning ada daging ayam, ada daging sapi juga," katanya.
"Ya, semoga Lebaran tahun ini bisa beri yang terbaik untuk Indonesia dan seterusnya," dia mengharapkan.
(mcy/nds)