"Terima kasih kepada Pemprov Papua dan Kementerian PUPR saya harap Pemprov agar sedini mungkin menyiapkan lembaga pengelola pasca PON untuk mengelola venue yang begitu bagus ini agar tetap termanfaatkan dan terawat dengan baik," kata Imam usai meninjau Stadion Papua Bangkit, dalam keterangannya, Sabtu (22/6/2019).
Dia juga berharap dengan adanya venue-venue pasca PON akan mendorong lahirnya atlet baru di Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan venue-venue ini, menurutnya, bisa menjadi pemicu dan semangat provinsi lain agar memiliki harapan sama menyelenggarakan PON atau single even lainnya karena melalui olahraga juga akan mempercepat perkembangan infrastruktur.
"Saya gembira sekali ini membuktikan pemerintah pusat, pemprov, pemkab amat sangat serius mendukung hal ini jangan pernah kendor semangatnya tetep bangkit seperti nama stadion ini yang menjadi kebangkitan olahraga Indonesia dari timur," tutur Imam.
Project Manager Stadion, Dwi Aji Wicaksono, menyampaikan proyek untuk Stadion Utama Papua Bangkit telah mencapai 100% sejak Mei 2019 lalu. Total lahan untuk Stadion Papua Bangkit adalah 13 hektar dan keseluruhan dengan venue-venue di sekelilingnya (lapangan pemanasan, area Istoran dan Aquatik) adalah sekitar 42 hektar.
"Progres sudah 100% dengan seluruh equipment telah berfungsi seluruhnya, stadion ini didesain dengan kapasitas 40 ribu penonton, rumputnya berstandar FIFA seperti di GBK, lampunya 1800 lux di sekeliling lapangan ada lintasan atletik dan kelebihannya nantinya akan disertifikasi kelas 1 untuk lintasan atletik dari federasi internasional atletik," kata Aji.