Selain menyiapkan atlet difabel di ASEAN Para Games di Filipina pada Januari 2020, NPC menyiapkan atlet disabilitas untuk lolos kualifikasi Paralimpiade. Rencananya, Indonesia tampil pada lima cabang olahraga, yakni atlet para badminton, para cycling, angkat berat, tenis meja, dan atletik di pesta olahraga untuk disabilitas terakbar sejagat itu.
"Yang penting kami bisa dapat emas di Paralimpiade. Untuk atletnya yang lolos masih tentatif karena saat ini kami masih berjuang di kualifikasi," kata Ketua Umum NPC, Senny Marbun, di Media Center Kemenpora, Senayan, Senin (24/6/2019).
"Tapi, peluang emasnya ada di parabadminton. Mudah-mudahan Tuhan izinkan medali emas," dia menambahkan.
Senny memprediksi hasil itu melalui Kejuaraan Dunia 17-23 Juni dengan skuat Merah Putih merebut lima medali emas dan tiga perunggu. Rinciannya, Leani Ratri Oktila Jr/Harry Susanto di nomor ganda campuran SL3-SU5, Deva Anrimusti nomor ganda putra SU5, Leani Ratri/Khalimatus Sadiyah nomor ganda putri SL3-SU5, Leania Ratri di nomor tunggal putri SL4, dan Hafizh Brilliansyah Parawiranegara/Deva Anrimusti di nomor ganda campuran SU5.
Sementara itu, tiga medali perunggu dipersembahkan Suryo Nugroho/Oddie di nomor ganda putra SU5, Ukun Rukaendi di nomor tunggal putra SL3, dan Suryo Nugroho di nomor tunggal putra SU5.
"Kami yakin dengan para badminton karena kami sudah mengukur peta kekuatan di negara-negara pesaing. Sekarang kami di atas angin dan tinggal menjaga fisik atlet agar jangan sampai sakit atau cedera," Senny menjelaskan.
"Kami juga berharap banyak atlet kami yang lolos kualifikasi. Empat tahun lalu hanya 12 atlet, sekarang kami ingin sebanyak-banyaknya supaya peluangnya juga besar," ujar Senny.
"Saat ini, kami terus mengejar poin untuk bisa meningkatkan rangking dengan perbanyak ikut uji coba," dia melanjutkan.
Rencananya, setelah Irlandia, para badminton akan mengikuti kualifikasi Paralimpiade di Swiss dan Thailand tahun ini.
