ISSI Jakarta Sudah Gelar Seleksi untuk PON 2020

ISSI Jakarta Sudah Gelar Seleksi untuk PON 2020

Mohammad Resha Pratama - Sport
Senin, 08 Jul 2019 22:40 WIB
Atlet BMX Indonesia beraksi di Asian Games 2018 (Pradita Utama/detikSport)
Jakarta - PON 2020 Papua akan dihelat tahun depan. PB ISSI Jakarta pun sudah mulai melakukan seleksi termasuk menjadi tuan rumah Pra PON dan Kejurnas BMX.

PON 2020 akan dihelat di Papua pada 9 September 2020 dengan mempertandingkan 38 cabang olahraga di sana. Tentu saja untuk menyaring jumlah atlet yang tampil, setiap pengurus cabor sudah mengadakan seleksi.

Salah satunya adalah Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) yang sudah melakukan seleksi. Berbeda dengan cabor lainnya, PB ISSI membuat sistem kualifikasi PON, yakni setiap provinsi mengumpulkan poin di masing-masing nomor hingga nanti akhirnya akan diakumulasikan dan menjadi bentuk klasemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari peringkat klasemen itulah akan didistribusikan kuota atlet sesuai peringkat. Untuk itu dalam persiapan Pra PON ini, Pengprov ISSI DKI Jakarta yang diketuai Dito Ariotedjo melakukan dua persiapan, yaitu persiapan event dan juga persiapan tim DKI yang akan bertanding.

Salah satu persiapannya adalah dengan menjadi tuan rumah pra PON 2020 untuk cabor sepeda serta menggelar kejurnas balap sepeda BMX yang sudah berlangsung akhir pekan kemarin, 6-7 Juli. Kejurnas BMX ini jadi ajang kualifikasi yang diikuti 16 provinsi dan hampir 100 atlet.

Pada ajang kualifikasi Pra PON BMX ini, setiap daerah maksimal mendapat jatah delapan atlet, terdiri atas empat atlet putra dan empat atlet putri. Atlet daerah yang mencapai semifinal dipastikan mendapat kuota.

Memang tidak ada atlet Jakarta yang mendapatkan podium, tapi sistem kualifikasi tetap memberikan poin pada provinsi. Nantinya poin itu akan diakumulasikan dengan hasil kualifikasi nomor Road dan MTB yang akan diselenggarakan di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, 12-20 Juli.

Jawa Timur yang jadi juara mengirimkan lima atlet, disusul Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta dengan empat atlet, Bali mengirimkan dua atlet, dan masing-masing satu atlet dari Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan,.




Memang tidak ada atlet Jakarta yang mendapatkan podium, tapi sistem kualifikasi tetap memberikan poin pada provinsi. Nantinya poin itu akan diakumulasikan dengan hasil kualifikasi nomor Road dan MTB yang akan diselenggarakan di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, 12-20 Juli.

"Selama kurang lebih tiga bulan sebelum pelaksanaan Pra PON tim BMX DKI sudah menjalani pemusatan latihan, namun karena terpotong lebaran, maka efektifnya satu bulan sebelum bertanding tim DKI memasuki fase training camp yang lebih intensif," tutur Dito dalam rilis kepada detikSport.

"DKI sendiri menurunkan dua atlet laki dan dua atlet perempuan dalam nomor BMX dan diharapkan mendapat minimal dua kuota atlit di nomor BMX. Untuk persiapan event, kami membentuk panitia pelaksana yang dipimpin salah satu waketum ISSI DKI untuk berkordinasi dengan PB ISSI," sambungnya.




Dipilihnya Jakarta sebagai tuan rumah Pra PON mengingat mereka sudah punya venue yang memadai yakni stadion BMX Jakarta Internasional, yang merupakan warisan Asian Games 2018. Selain untuk seleksi atlet, tentunya ajang ini juga untuk menjaga kelangsungan venue itu agar tetap terawat.

"ISSI DKI bersama Dispora DKI dan KONI DKI jakarta sudah berkomitmen bersama untuk menjaga dan terus menggunakan sarana-sarana warisan Asian Games. Aktivasi kegiatan akan terus dilakukan demi menggunakan venue BMX yang bertaraf Internasional tersebut. Pemprov DKI melalui Dispora juga telah berjanji untuk memudahkan penggunaan venue tersebut, juga KONI DKI yang pada Pra PON ini langsung dihadiri oleh Ketum Bapak Djamhuron."

Dito pun mengucapkan terima kasih kepada Ketum PB ISSI Raja Sapta Oktohari beserta jajaran PB ISSI serta jajaran Pemprov DKI Jakarta, Dispora, KONI DKI, dan seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya event ini.

Mantan Chef de Mission (CdM) Indonesia di Youth Olympic Games 2018 itu juga mengajak agar semua sarana Olahraga warisan Asian Games di Jakarta bisa terus dipergunakan dengan baik demi peningkatan prestasi atlet Indonesia demi mencapa level dunia.





(mrp/mrp)

Hide Ads