Pemilihan Oktohari diputuskan melalui musyawarah nasional (munas) PB ISSI di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/7/2019). Okto, panggilan karib Raja Sapta Oktohari, mendapat suara mayoritas dari pemilik suara. Dari 30 pemilik suara yang sah, dia mengantongi 24 suara dukungan.
Okto mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh para pengprov. Menurutnya, jabatan ini merupakan amanah yang harus dilakukan dengan lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Okto, di kepengurusan selanjutnya dia akan gerus akan melakukan pengembangan dari enam hal pokok yang sudah dia lakukan di kepengurusannya yang dulu. Yakni pengembangan atlet, pelatih, commissaire, venue, event dan organisasi.
Dia menyadari apa yang dia lakukan dan jajaran sebelumnya belum lah sempurna. Apalagi ke depan ada tugas besar yakni meloloskan atlet balap sepeda Indonesia ke ajang Olimpiade di Tokyo 2020.
Indonesia terakhir kali mengirimkan atlet balap sepeda ke ajang multievent terbesar di dunia melaui Toni Syarifudin di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil.
"Selain Olimpiade, PR kami ada SEA Games 2019 di Filipina. Lalu kami masih harus bekerja untuk mendeteksi potensi daerah sampai menyalurkan atlet ke ajang internasional," dia menjelaskan.
"Untuk disiplin roadrace harus kita kejar lagi prestasinya. Kita baru punya velodrome kelas internasional, itu jadi PR besar untuk dikerjakan lebih serius. Apalagi Indonesia ditunjuk sebagai satellite traning dari UCI, tentu buruh energi dan fokus untuk mengejar ketertinggalan kita si nomor track," Okto melanjutkan.
Okto pun berharap prestasi dan komunitas balap sepeda bisa berjalan beriringan dengan saling suport untuk mendapatkan hasil yang positif di kemudian hari.
Terpisah, Bendahara Umum PB ISSI, Roni Fauzan, mengatakan prestasi balap sepeda Indonesia belakangan tengah mengalami perkembangan yang signifikan. Ia berharap tren positif itu bisa terus dilanjutkan di kepengurusan selanjutnya.
Sebagai gambaran, pada empat tahun terakhir, banyak prestasi yang diraih pebalap sepeda Indonesia. Seperti di SEA Games 2017 Malaysia, skuat Merah Putih meraih dua medali emas dari disiplin BMX, kemudian dua emas dari nomor downhill di Asian Games 2018, satu emas di Asian Para Games.
"Ke depan harapannya lebih banyak atlet yang kita kirim ke Olimpiade dan ada medali yang kita dapatkan. Atlet-atlet kita ke depannya juga yak lagi dipandang sebelah mata oleh dunia melalui prestasinya. Bukan hanya Malaysia saja yang punya [Azizulhasni] Awang, tapi kita juga bisa," kata Roni.
(mcy/rin)