Plt Kepala Dispora Provinsi Papua, Alex Kapisa, menyatakan Papua tidak sanggup menjadi tuan rumah Popnas 2019. Papua khawatir dengan kenyamanan dan keamanan peserta pesta olahraga pelajar pada November 2019 itu.
"Pernyataan Kepala Dinas Diaspora Provinsi Papua, keamanan dan kenyamanan atlet dan official, menjadi salah satu penyebab batalnya Papua menjadi tuan rumah Popnas Oktober 2019. Saya pikir alasan ini tidak rasional," ujar Wempi yang pernah menjabat Bupati Jayawijaya itu, Jumat (23/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wempi kondisi Papua saat ini aman dan terkendali, bahkan masyarakat bisa beraktivitas dengan bebas. Dia juga menyebut aktivitas perekonomian di Papua berjalan lancar.
"Jangan jadikan masalah keamanan faktor mundurnya Papua menjadi tuan rumah Popnas. Harusnya, kalau memang kita tidak siap, terlebih dari belum lengkap sarana dan prasarana olahraga, kita harus jujur. Bukan menjadikan kondisi yang terjadi saat ini menjadi alasan utama," kata dia.
Wempi, yang kini memimpin PDI Perjuangan di Papua, menyayangkan keputusan panitia Popnas atau pemerintah daerah dengan alasan masalah keamanan.
"Kalau pemberitaan seperti ini. Kita jadi ikut membuat situasi di Papua tidak baik. Padahal secara umum, kondisi kita aman dan terkendali. Bahkan masyarakat bisa beraktivitas. Harusnya berikan alasan yang rasional dan jujur," kata dia.
Ia menegaskan Popnas merupakan salah satu agenda untuk menilai kesiapan Papua yang menjadi tuan rumah PON 2020 mendatang.
"Popnas itu kan tidak semua, cabang olahraga digelar. Dan kemungkinan besar dilaksanakan di Kota Jayapura, jadi jangan jadikan keamanan sebagai faktor mundurnya Papua sebagai tuan rumah Popnaa," ujarnya.
"Ya semoga saja peserta dari daerah lain tidak ada yang dirugikan, seperti mereka sudah beli tiket, mengingat waktu Popnas kurang lebih 2 bulan lagi. Kalau ada yang dirugikan, ini bisa berdampak kepada kepercayaan publik atau provinsi lain, terkait keikutsertaan Papua menjadi tuan rumah event-event bergengsi, di level nasional, hingga internasional," dia menegaskan.
(fem/fem)