Kejuaraan Dunia Atletik 2019 akan dilangsungkan di Doha, Qatar pada 27 September hingga 6 Oktober. Zohri lolos setelah catatan waktunya menembus 10,03 detik di Osaka, Jepang. Torehan itu juga yang meloloskan dia ke kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo dengan catatan waktu 10,05 detik.
Menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia di Kejuaraan Dunia, membuat PB PASI mesti bijaksana dalam mengatur prioritas Zohri. Terlebih, ajang itu akan menjadi debut Zohri di Kejuaraan Dunia level senior.
Pelatih sprinter Eni Nuraini mengungkapkan Zohri telah menjalani pemulihan cedera dengan lancar. Dia juga tidak mencemaskan mentalitas Zohri karena akan bersaing dengan lawan yang berat.
"Sejak kembali dari Osaka memang Zohri sempat cedera, tapi sekarang lututnya sudah bagus untuk turun di Kejuaran Dunia," kata Eni di Stadion Madya, Senayan, Selasa (3/9/2019).
Starblock-nya sudah mulai ada perbaikan. Terakhir catatan waktunya juga menembus 10,20 detik di 100 meter putra, tapi itu hanya 90 persen," sambungnya.
"Untuk itu, kami berharap pada saat itu (Kejuaraan Dunia) dia bisa main maksimal. Dalam arti, mempertahankan catatan waktu yang kemarin saja sudah bagus, dan memang jangan terlalu dipaksa."
"Dia anaknya tidak mudah gugup apalagi lomba bersama pelari-pelari top. Justru itu yang memacu dia untuk lebih semangat. Tinggal kami yang harus hati-hati supaya tak berlebihan. Sebab, yang belebihan juga tidak baik, contohnya cedera itu karena dia terlalu memaksa," Eni menjelaskan.
"Untuk itu dengan sisa waktu latihan yang ada, kami berharap dia bisa lebih baik lagi."
Baca juga: Zohri Diputuskan Tak Turun di SEA Games 2019 |
(mcy/rin)