Protes adanya balapan mobil di Kompleks GBK itu muncul melalui unggahan Reza Puspo, founder IndoRunners, pada Kamis (19/9/2019). Dia menyertakan dengan video mobil sedang beradu cepat di ring road Stadion Utama GBK.
Direktur Pusat Pengelola Kompleks GBK, Winarto, memastikan balapan pada tengah pekan lalu itu sebagai uji coba. Perlombaan yang merupakan bagian dari hajatan Indonesia Festival Senayan dengan menggandeng Orange Committee dengan tajuk GBK Race! Time Attack Challenge pada 4-6 Oktober 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tepatkah Kompleks GBK Jadi Arena Balapan? |
"Enggak cocok area Kompleks GBK digunakan untuk balap mobil. Untuk lari-lari mengitari area itu, cuma membutuhkan waktu berapa menit satu putaran, kalau mobil mau ngapain? Itu hanya membakar ban, bukankah banyak tikungan dan jalur lurus sangat pendek," ujar Amel yang dihubungi detikSport, Senin (23/9/2019).
"Kalau kami tidak bisa menggunakan area GBK karena ada pertandingan sepakbola itu enggak masalah. Kami tak akan keberatan. Untuk kontes mobil juga masih oke, tapi kalau buat balapan saya kira desainnya juga tidak mendukung. Saya sudah membayangkan hanya akan mencium aroma ban terbakar," Amel menegaskan.
Senada, Cyntia menolak adanya balapan mobil di Kompleks GBK. Dia berpendapat balap mobil seharusnya dilakukan di sirkuit, bukannya di GBK yang memiliki area penuh pepohonan dan berjarak cukup jauh dari jalan raya.
"Sebenarnya sedih juga ya mendengar kabar itu, sebab itu kan daerah sudah steril yang digunakan untuk berkegiatan outdoor. Lokasinya tengah kota, namun cukup berjarak dengan jalan raya. Lalu, kenapa malah digunakan untuk balapan mobil," kata Cyntia.
"Lagipula, bukankah ada sirkuit untuk bisa menggelar balapan? Kami harus ke mana lagi untuk berkegiatan? Enggak mungkin kami memakai jalanan atau sirkuit mereka untuk melakukan yoga," tutur Cyntia.
"Saya berharap GBK jangan disentuh-sentuh lagi," dia menegaskan.
(fem/cas)