Etape 2 Tour de Banyuwangi Ijen Saatnya Lewati Geopark Banyuwangi

Etape 2 Tour de Banyuwangi Ijen Saatnya Lewati Geopark Banyuwangi

Ardian Fanani - Sport
Kamis, 26 Sep 2019 15:56 WIB
Tour de Banyuwangi Ijen 2019 melewati Geoprak Banyuwangi. (Ardian Fanani/detikSport)
Jakarta - Etape kedua Tour de Banyuwangi Ijen memasuki etape kedua hari ini. Pebalap ditantang rute relatif landai, sedangkan penonton disuguhi pemandangan apik di Geopark Banyuwangi.

Etape kedua balapan jalan raya 2.2 itu dilangsungkan Kamis (26/9/2019). Hari ini, sebanyak 89 pebalap menenpuh rute sejauh 148,2 km dari Alas Purwo hingga Gunung Ijen.

Trek ini cukup spesial, karena etape kedua menyuguhkan rute baru sejak dihelat delapan tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Khusus pada tahun ini, kami sengaja membuat rute yang melintasi lokasi geopark Banyuwangi. Seperti pada etape dua hari ini, mereka akan menyusuri Alas Purwo, dan etape empat mereka beradu cepat mendaki Gunung Ijen. Dua tempat ini merupakan dua destinasi favorit yang ada di Banyuwangi," kata Anas saat pemberangkatan etape kedua di Alas Purwo, Kamis (26/9/2019).

Banyuwangi sendiri ada tiga situs yang diajukan sebagai geopark nasional, yaitu Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional (TN) Alas Purwo.

Di TNAP, para pebalap akan mengambil start di Pantai Pancur di dalam bentang alam Alas Purwo. Taman nasional yang luasnya 44.037 hektar ini memiliki banyak keindahan yang bisa dinikmati. Terdiri atas 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.

"Kami ingin pebalap merasakan sensasi kesegaran Hutan Alas Purwo yang hijau dan berlimpah oksigen. Tentu akan memberikan pengalaman istimewa pagi para pebalap," kata Bupati Anas.

Anas mengaku tengah menjadikan Alas Purwo sebagai pusat sporttourism di Banyuwangi. Berbagai event olahraga digelar di sana. Mulai dari Savana Duathlon hingga Alas Purwo Geopark Green Run pada 17 November 2019 mendatang.

"Bahkan, PLN telah merilis kendaraan listriknya di Alas Purwo juga sebagai bentuk dukungan event sportourism yang ramah lingkungan," kata Anas.

Selain TNAP, situs Geopark nasional lainnya yang menjadi arena balapan adalah kawasan Gunung Ijen. Gunung Ijen akan menjadi lokasi finish etape pamungkas.

"Ini juga sebagai cara kami untuk memperlihatkan salah satu wajah Banyuwangi ramah akan lingkungan pada dunia," ujar dia.

Kawasan Wisata Kawah Ijen masuk dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen dengan luas 2.560 hektare, termasuk hutan wisata seluas 92 hektare. Fenomena api biru (blue flame) di Gunung Ijen merupakan yang terluas di dunia. Kawah di Ijen tersebut juga merupakan kawah terasam di dunia.

"Para peserta TdBI tahun ini kembali ditantang untuk menaklukkan rute 'horor' menuju Paltuding, Gunung Ijen yang memiliki ketinggian 1.880 mdpl. Tanjakan menuju Paltuding, menurut Persatuan Balap sepeda Internasional (UCI), termasuk dalam tipe hors categorie (HC), atau yang paling berat. Inilah magnet utama yang membikin para pembalap internasional berbondong-bondong ke Banyuwangi," kata Anas.




(fem/fem)

Hide Ads