Kampung Cisameng Produsen Atlet Arung Jeram

Kampung Cisameng Produsen Atlet Arung Jeram

Yudha Maulana - Sport
Rabu, 02 Okt 2019 13:46 WIB
Foto: dok. istimewa
Jakarta - Kampung Cisameng yang berada di Desa Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi tempat lahirnya bibit-bibit atlet arung jeram yang mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia. detikSport berkesempatan mengintip aktivitas di sana.

Berada di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur, Kampung Cisameng terletak di sekitar area PLTA Saguling dan PLTA Rajamandala. Kampung ini relatif kecil, dihuni 100 kepala keluarga.

Pada tahun 1991, masyarakat mayoritas bekerja sebagai petani dibuat melek dengan potensi wisata arung jeram di Sungai Citarum Purba. Sungai itu terletak hanya selemparan batu dari kampung tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ketika itu pak Haji Wawan Purwana yang punya Yayasan Kapinis Indonesia datang ke sini. Beliau penjelajah dan melihat potensi wisata arung jeram di sini," kata Doddy Aang Satibi (24), salah seorang atlet arung jeram kelahiran Cisemang.

Derasnya air sungai dengan rute berkelok dan panjang, memberi daya tarik tersendiri terutama bagi penggila olahraga adrenalin.

Tak lama, wisata arung jeram di Cisemang naik daun seiring dari informasi yang menyebar dari mulut ke mulut. Memang sebelumnya, aliran sungai ini digunakan sebagai sarana latihan militer.

"Setelah itu mulai bermunculan warung-warung oleh warga, warga sekitar juga yang tertarik mulai dilatih yayasan untuk menjadi skipper (pengendali perahu)," kata Doddy.

Doddy sendiri dipercaya menjadi skipper sejak ia menginjak bangku SMA. Remaja setempat lainnya yang terlatih juga mulai mengikuti berbagai lomba dengan bendera klub Kapinis Indonesia.

"Saya juga mulai mengikuti berbagai kejuaraan sejak SMP, saya ikut lomba di HUT Marinir;" ujar Doddy yang menyabet medali perak dalam PON 2016 itu.

Doddy merupakan generasi ketiga yang dilahirkan Kapinis Indonesia. Generasi pertama mereka telah menelurkan gelar juara I untuk nomor sprint serta juara II untuk nomor slalom dan down river race dalam ajang International Rafting Federation (IRF) World Cup Series di Sungai Alas - Aceh pada 2011 lalu.

"Senior kami ada kang Rendi, kang Ruhiyat Otoy, Solihin Unyil, Herman Debleng. Kurang lebih sekarang ada 20-an atlet yang lahir di aliran sungai ini," tutur Doddy yang kini juga melatih tim Porda Kota Bandung itu.

Taufik Hidayatulloh (18) dan tim dari generasi keempat atlet yang lahir di Cisameng meraih juara kedua IRF di Australia pertengahan tahun ini. "Ketika itu kami kalah tipis dari tuan rumah, jumlah pesertanya dari 21 negara," katanya.

Siswa kelas 2 SMK itu mengaku bersyukur dengan alam yang berada di sekitar kampungnya. "Kalau sekarang aliran sungai agak tenang, lumayan bisa dipakai latihan power," katanya.




(fem/fem)

Hide Ads