Hungaria Kuasai Puncak Klasemen Kejuaraan Paralayang di Sumedang

Hungaria Kuasai Puncak Klasemen Kejuaraan Paralayang di Sumedang

Mukhlis Dinillah - Sport
Kamis, 24 Okt 2019 18:50 WIB
Foto: Rico Bagus
Jakarta - Penerbang asal Hungaria, Pal Takats, memimpin sementara klasemen untuk nomor Cross Country Kejuaraan Paralayang Internasional di Sumedang, Jawa Barat. Sementara, Rizky Dhermawan dari Indonesia menempati posisi kesembilan.

Panitia Besar West Java Paragliding World Championship 2019 baru saja merilis 10 besar klasemen baik kategori pria dan wanita nomor Cross Country pada hari pertama. Total ada 98 penerbang yang turun pada nomor Cross Country di venue Batudua.

Dalam data yang diterima detikSport, Pal Takats mencatatkan waktu tercepat 44,32 menit untuk menyelesaikan misinya landing di Kampung Toga. Ia berhasil mengumpulkan 687 poin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menyusul penerbang dari Korea Selatan, Chigwon Won, mampu mencatatkan waktu 44,54 menit dengan skor 686 poin. Lalu posisi ketiga ada Zhenjun Zhao dari China, mencatatkan waktu 48,28 menit dengan skor 661 poin.

Posisi empat ada penerbang dari Malaysia, Haqimy Ismail, membukukan waktu 50,15 menit dengan 634 poin. Kemudian, Lanbing Yan dari China 51,32 dengan skor 633 poin. Petra Slivova dari Cekoslowakia meraih waktu 52,08 dengan skor 625 poin.

Penarbang lainnya Vit Pekarek dari Cekoslowakia, landing dengan waktu 52,38 menit mencatat 622 poin. Felix Rodrigues dari Spanyol membukukan waktu 54,16 menit dengan 610 poin. Rizky Dhermawan dari Indonesia mencatatkan waktu 56,28 menit dengan 605 poin dan Khairul Kamarulzaman dari Malaysia finis dengan waktu 1,02 jam 578 poin.

"Dari 98 peserta nomor Cross Country hanya 25 persennya yang berhasil landing di Kampung Toga. Sisanya di pendaratan masing-masing," kata Event Director West Java Paragliding World Championship, Bucek Depp kepada wartawan, Kamis (24/10/2019).

Ia menuturkan pertandingan hari kedua untuk nomor Cross Country terpaksa tidak bisa berlangsung karena kendala cuaca. Angin di venue Batudua dan sekitarnya terlalu berisiko bagi penerbang.

"Penerbangan hari kedua ini kita hold karena angin terlalu kencang," dia menjelaskan.

Menurutnya pertandingan hari-hari berikutnya tergantung dari kondisi angin juga. Pihaknya tidak bisa memastikan apakah pertandingan khusus nomor Cross Country bisa berlanjut di hari selanjutnya.

"Kalau memang nantuicuaca masih tak bersahabat, kita hitungnya ya dari hasil pertandingan pertama. Jadi sudah jelas siapa yang menang nantinya. Karena ini kan akumulasi poin," ujar Bucek.

Di sisi lain, dalam persaingan nomor accuracy masih berlangsung di hari kedua. Pihaknya belum bisa mengeluarkan hasil sementara.




(mud/fem)

Hide Ads