Tuan Rumah Lupa Anstisipasi Kemacetan
Tuan rumah sepertinya lupa untuk mengantisipasi kemacetan di daerahnya. Menukil dari news.abs-cbn, seorang pengendara membutuhkan waktu tempuh 4,9 menit dalam perjalanan dengan jarak 1 km di ibukota Filipina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Asian Development Bank bahkan baru-baru ini menempatkan Metro Manila sebagai kota paling padat di Asia. Apalagi dengan kurangnya transportasi umum yang efisien menjadi faktor terjadinya kemacetan yang berkepanjangan sampai-sampai memakan korban jiwa. Sebab, ambulans kesulitan membawa pasiennya mencapai rumah sakit karena keterlambatan yang parah.
Tak hanya itu, dilansir dari Manilatimes.net, dalam sebuah penelitian data Numbeo, basis data terbesar dari data kontribusi tentang kota dan negara di seluruh dunia, menjadikan Manila sebagai kota kelima di dunia dengan kondisi lalu lintas terburuk tahun ini dengan Indeks Lalu Lintas 309,37.
ILL adalah Indeks gabungan waktu yang digunakan dalam lalu lintas karena pekerjaan, estimasi ketidakpuasan konsumsi waktu, konsumsi karbon dioksida (CO). Empat negara lainnya, yaitu India, Dhaka, Bangladesh, dan Nairobi, Kenya.
Numbeo juga menetapkan Manila sebagai kota di urutan kelima dalam Indeks Emisi CO2, perkiraan konsumsi CO2 karena waktu lalu lintas.
Data dari Biro Manajemen Lingkungan Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam (DENR-EMB) mengungkapkan 12 persen kematian dini di Metro Manila disebabkan oleh kualitas udara yang buruk, terutama partikel.