Sean tak lagi memperkuat Prema Racing setelah musim 2019 berakhir. Dua musim bersama Prema dilalui Sean dengan hasil kurang memuaskan karena selalu finis di luar 10 besar.
Hal ini sempat menimbulkan spekulasi kalau Sean takkan lanjut lagi di F2 dan banting setir ke Formula E (Formula Listrik) mulai tahun depan. Kebetulan Indonesia jadi salah satu tuan rumah pada Juni 2020 dan Sean sudah sempat bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman Sean dan Ticktum membela tim Prancis itu muncul sehari ebelum tes F2 di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, selama tiga hari yang dimulai Kamis (5/12).
"Saya merasa terhormat DAMS memilih saya sebagai pebalap mereka mengingat mereka adalah tim juara dan saat ini perebutan kursi (di papan atas) sangat ketat," ujar Sean dalam rilis kepada detikSport.
"Tentu saja saya akan berusaha sekuat tenaga membawa DAMS mempertahankan gelar juara tim tersebut, walau tantangannya tak mudah. Tahun depan ada regulasi baru, yakni penggunaan ban 18 inchi. Tapi saya ada di tim hebat yang sangat percaya pada pebalap mereka," sambungnya.
DAMS adalah tim kelima Sean di GP2/F2 setelah sebelumnya bersama Carlin, Campos, Arden, dan Prema. Tugas berat harus dihadapi Sean untuk bisa tampil oke karena DAMS adalah juara konstruktor F2 musim ini.
Apalagi, DAMS kerap melahirkan juara-juara F2 seperti Romain Grosjean (2011), Davide Valsecchi (2012), dan Jolyon Palmer (2014). Tak sedikit alumni DAMS yang mentas di F1 seperti Jerome d'Ambrosio, Kamui Kobayashi, Grosjean, Felipe Nasr, Marcus Ericsson, Palmer, Pierre Gasly, dan terakhir Nicholas Latifi yang musim depan membela tim Williams.
(mrp/bay)