Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) menurunkan tiga atlet loncat indah di SEA Games 2019 Filipina, yaitu Aditya Restu Putra, Tri Anggoro Priambodo, dan Andrian. Ketiganya didampingi pelatih Harly Ramayani dan Pranarta.
Aditya dkk diproyeksikan turun di nomor papan 3 meter individu putra dan papan 3 meter synchronised putra di New Clark City Aquatic Center, Clark pada 6 sampai 7 Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seharusnya, kami sampai kemarin sore (Selasa, 3 Desember) tetapi karena bandara di Manila ditutup karena ada badai jadi pesawat kami batalkan dan baru sampai kemarin sore," kata Harly kepada detikSport di perkampungan atlet.
Badai Kammuri atau akrab dengan nama angin topan tisoy merupakan badai tropis berupa angin kencang disertai hujan deras. Setidaknya selama dua hari Manila dan Clark sekitarnya mengalami badai tersebut dari pagi hingga malam hari.
"Makanya kemarin setelah sampai kami istirahat sebentar langsung latihan di kolam untuk adaptasi dengan papan baru," dia menjelaskan.
Loncat indah Indonesia hanya mematok target medali di SEA Games tahun ini. Alasannya, nomor menara yang menjadi andalan mereka tidak dipertandingkan di Filipina.
"Selain itu, negara-negara Asia Tenggara juga hampir semuanya rata-rata peningkatannya dan pakai pelatih China. Ya, kami berusaha untuk berjuang," ujar Harly.
Pada SEA Games 2017 di Malaysia, loncat indah mengantongi satu medali perak dan tiga medali perunggu. Perak dipersembahkan Aditya dan Andrian di nomor menara 10 meter. Sedangkan medali perunggu salah satunya disumbangkan synchronised papan 3 meter Adit dan Tri.
"Semoga medali. Sebenarnya bisa dan saya pikir Adir yang paling potensi apalagi melihat peningkatan saat kami training camp di China," dia menambahkan.
(mcy/fem)