Diwartakan oleh situs resmi Persija, Uchida turun di nomor waikru putra beregu bersama Lorens Walun di muaythai SEA Games 2019. Medali perunggu pun bisa digondol.
"Alhamdulliah semua karena Allah SWT. Semoga suatu saat bisa kembali mungkin dalam cabang olahraga berbeda dan mendapat medali Emas," kata Uchida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika berusia 8 tahun, atlet kelahiran Jakarta, 25 Maret 2003 itu pernah menekuni wushu dan sempat meraih perunggu salah satu nomor seni pada Kejuaraan Dunia Wushu Yunior 2010 di Beijing, China. Untuk cabang ini mantan pemain timnas U-16 ini sudah menggelutinya pada tahun 2015," tulis situs resmi Persija.
Khusus muaythai, Uchida menekuninya sejak 2015. Namun, sepakbola tetap ia geluti, dan kini mendapat kontrak profesional bersama Persija.
"Sebenarnya saya jadi atlet muaythai sejak tahun 2015, namun semenjak punya kontrak profesional sama Persija, jadi saya lebih fokus ke bola," ungkapnya.
"Keduanya sama-sama olahraga full body contact. Sama persis dengan sepakbola. Jadi dua olahraga ini punya keterikatan dan sangat menunjang saya dalam menekuni keduanya," kata Uchida, yang membagi waktu latihan sepak bola dan muay pada pagi dan sore hari.
Di sepakbola sendiri, Uchida sudah membela Persija U-16 dan U-18. Anak dari mantan atlet karate, Sudirman Kadir Nur itu telah tampil di ajang Liga Elite Pro Akademi U-16 dan U-18.
(yna/cas)