Sempat Susah Tidur
Menariknya, malam sebelum mengantongi medali Arif mengaku sulit tidur. Dia bingung mengatasi final yang baru pertama kalinya bakal dijalani.
"Iya, biasanya saya pukul 21.00 sudah tidur. Ini tidak bisa tidur. Kepikiran terus, kepikiran terus buat final besok bagaimana, bisa enggak. Ternyata bisa," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi juga saya berusaha untuk mengatur nafas agar tidak terlalu gugup saat menembak," ujar putra kedua dari pasangan Pariyanta dan almarhum Supriati.
Suka Panahan karena Unik
Arif menggeluti panahan sejak usia 8 tahun. Saat itu, dia sering menyaksikan sepupunya Oka Bagus yang tampil di beberapa turnamen panahan, termasuk Asian Games 2018. Kemudian dia jadi ikut-ikutan dan jatuh cinta sampai sekarang.
"Lomba pertama raih emas saat di Pekan Olahraga Pelajar. Saya masih kelas 4 SD. Setelah itu ketagihan," kata atlet berusia 15 tahun ini.
"Yang saya lihat panahan itu unik dan peluang medalinya saya pikir lebih banyak," dia menambahkan.
Simak Video "Video: Polisi Ringkus Pria di Makassar yang Tembak Remaja dengan Panah"
[Gambas:Video 20detik]