Saat tampil pada nomor lompat jauh di Stadion Atletik, Clark, Minggu (8/12/2019), Maria memastikan emas dengan lompatan sejauh 6,47 meter. Itu dibukukannya dalam lompatan terakhir dari enam percobaan yang selalu berhasil.
Emas itu menggenapi langkahnya di SEA Games 2019. Sehari sebelumnya pada Jumat (7/12) di venue yang sama, Maria harus puas dengan medali perak lompat jangkit.
Perak itu dituainya dengan jarak lompatan 13,75 meter, jauh dari angka terbaik miliknya, 14,17 meter.
Rupanya, Maria memang sedang tak bugar kemarin. Perutnya sakit saat dia mengangkat kaki karena sedang menstruasi.
Hari ini, rasa sakit itu tak muncul lagi. Maria pun mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
"Ya, mau gimana lagi, perang (dengan diri sendiri), jadi dijalani saja. Kebetulan kemarin lagi berat-beratnya, ya sudah dijalani. Tapi, puji Tuhan bisa dikasih hasil terbaik, terimakasih doanya," kata Maria usai tampil.
Atlet kelahiran 20 Oktober 1990 itu juga bilang jika torehan satu emas dan satu perak sudah melebihi ekspektasinya. Dia mematok target menyamai dua medali perak SEA Games 2017 karena rasa percaya dirinya masih belum pulih setelah pemulihan cedera berkepanjangan yang dialami.
Maria mengalami cedera pada SEA Games 2015 setelah melakukan lompatan jangkit. Lutut kanan dan kiri, serta ligamennya kena dan sampai kini dia masih menjalani terapi.
"Sebenarnya melebihi target pribadi saya karena keluar dari riwayat cedera yang panjang itu kadang-kadang membuat kadar rasa percaya dirinya jauh di bawah. Tetapi hari ini diberikan kepercayaan diri lagi dan hasilnya cukup baik, semoga ke depan lebih baik," dia menjelaskan.
Simak Video "Jokowi Tonton Kejurnas Atletik di GBK: Ini Ibunya Olahraga"
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/fem)