Hendro bersaing di lomba nomor jalan cepat 20 km putra dengan tujuh peserta lain di Jalan Clark Freeport Zone, Filipina, pada Senin (9/12/2019), mulai pukul 06.15. Dia selalu memimpin perlombaan dan finis terdepan dengan catatan waktu 1 jam 31 menit dan 20 detik.
Tiba di garis finis, Hendro langsung sujud syukur setelah memastikan kemenangan dan mempersembahkan emas ke-67 untuk Kontingen Indonesia. Apalagi, dia tak mendapatkan kesempatan menjajal trek karena lokasi yang jauh dari stadion, selain itu jadwal yang cenderung berubah-ubah.
"Sempat beberapa hari saya emosi karena kita kan enggak ada kepastian kayak kemarin katanya jadwal itu dari pukul 6:30 menjadi 6:15, sementara keberangkatan bus tidak dipercepat. Tetapi, (menghadapi itu) saya berpikir harus tenang," kata Hendro, usai tampil.
"Selain itu, hari ini, saya juga merasa tidak fit. Tapi, dengan kita tidak tahu apa-apa, musuh juga enggak tahu apa, saya juga tidak mengerti medan dan tidak mengetahui situasi serta cuaca itu yang menjadi keunggulan kita. Kita kan memang sudah biasa berpindah-pindah tempat dan kita mudah beradaptasi bukan mudah juga sih tapi kita harus cepat, karena pelatih saya mau mengajarkan cepat untuk beradaptasi di situasi bagaimanapun cuaca bagaimanapun dan kondisi apapun," dia menjelaskan.
Usai meriah emas, Hendro menyampaikan harapannya. Dia rindu pesaing yang lebih muda di dalam negeri sendiri.
"Ini emas keempat saya setelah Myanmar, Singapura, dan Malaysia, kemudian Filipina kalau dibilang bagaimana pasti senang," ujar dia.
"Mungkin habis ini saya masih diperlukan oleh PB PASI dan Saya mengucapkan terima kasih kata pertama oleh PB yang sudah membina saya dari 2007 hingga saat ini. Mungkin tahun depan PASI akan menemukan atlet yang lebih dari saya tapi saya tetapi saya berharap bisa mempertahankan juara. Jadi kalau dibilang senang ya senang banget," dia menambahkan.
(mcy/fem)